Berita NTT
Diluncurkan di NTT, Australia Perkuat Kemampuan Pemda Lewat Program SKALA
program dalam bentuk anggaran tetapi lebih kepada dukungan teknis, yang turut melibatkan kelompok disabilitas.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Program Sinergi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar (SKALA) diluncurkan di Provinsi NTT. Lewat program itu, Australia akan membantu untuk memperkuat kemampuan atau kapasitas Pemerintah daerah (Pemda) dalam pengelolaan berbagai aspek.
Peluncuran program kerja sama itu dihadiri langsung oleh Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Steve Scott di Kupang, Selasa 25 Juli 2023. Sekda NTT, Cosmas D Lana, Ketua DPRD NTT Emi Nomleni dan Wakil Ketua DPRD NTT Inche Sayuna hadir juga dalam acara di hotel Sotis itu.
Steve Scott usai memberikan sambutan mengatakan, pelaksanaan program itu akan menunggu petunjuk dari Pemprov NTT untuk area sasaran.
"Sangat tergantung dari diskusi dan arahan dari pemerintah provinsi. Karena memang tujuan utama adalah memperkuat kapasitas pemerintah daerah, dalam pengelolaan keuangan, misalnya. Jadi bagaimana, mengelola keuangan publik itu, yang dipakai untuk layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan," ujar Steve Scott.
Baca juga: Dukung Bank NTT Jadi Bank Devisa, Total Penyertaan Modal Kabupaten TTS Capai 100 Miliar Lebih
NTT menjadi salah satu daerah pilihan intervensi program SKALA karena masuk dalam daerah prioritas dukungan, apalagi NTT menjadi wilayah yang paling dekat Australia. Steve Scott berpandangan, NTT menjadi tetangga negaranya harus memiliki tatanan ekonomi yang kuat.
"Itu sesuatu yang menyenangkan, sebagai tetangga kami perlu lakukan," sebutnya.
Program akan berlangsung dari tahun 2023 dan berakhir pada September 2030. Fokus utama agenda ini, akan menyasar pada sektor pendidikan. Australia tidak akan memberikan program dalam bentuk anggaran tetapi lebih kepada dukungan teknis, yang turut melibatkan kelompok disabilitas.
Sekda NTT Cosmas Damianus Lana mengatakan, program SKALA memang lebih kepada mendorong penguatan kapasitas aparatur. Tujuannya agar indikator makro seperti IPM dan kemiskinan bisa diurai, dan NTT bisa sejajar dengan Kota maju lainnya.
Sisi lain, kerja sama itu juga meningkatkan partisipasi perempuan hingga disabilitas juga akan dikerjakan dalam program ini. Pemprov NTT sudah menyiapkan beberapa rencana yang akan terus sesuaikan dengan perkembangan.
"Salah satu yang kita harapkan dalam periode beberapa tahun ke depan ini, kalau IPM misalnya 67,18 persen, kalau bisa naik, itu antara lain yang dituju, yang diharapkan, yang mau dicapai lewat kerja sama ini," ujarnya.
Cosmas mengatakan, program SKALA sangat bermanfaat terutama berkaitan dengan tata kelola pemerintahan, SPM dan masyarakat dengan kebutuhan khusus. Dalam kaitan itu, program ini tidak hanya wilayah provinsi, tetapi akan menyasar ke Kabupaten/Kota di NTT.
"Harap suatu saat nanti bapa dan rombongan bisa mengunjungi di kabupaten-kabupaten," sebut Cosmas.
Baca juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 - 6 Meter di Perairan NTT Hari Ini hingga Besok 25 - 26 Juli 2023
Dia menyampaikan ucapan terima kepada wakil duta besar Australia untuk Indonesia berkaitan dengan program SKALA. Ia berharap setelah diskusi nanti, agar bisa dirumuskan agar bisa menyentuh langsung ke sasaran.
Dia mengapresiasi pemerintah pusat juga yang telah memberi perhatian lebih bagi NTT.
"Mari kita melaunching secara bersama-sama program SKALA dengan program tiga prioritas utama," sebutnya. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Vaksinasi Inklusif COVID-19 : Pengalaman Baru Teman-teman Difabel di NTT |
![]() |
---|
BPBD NTT Belum Terima Laporan Dampak Gempa |
![]() |
---|
Genderang Perang Pilgub NTT 2024 Mulai Ditabuh, Peluang Victory-Joss Jilid 2 Abu-Abu, Josef Nae Soi? |
![]() |
---|
Kejari Kota Kupang Tetapkan Dua Tersangka Kasus Korupsi Kredit Fasilitas di Bank NTT |
![]() |
---|
Menlu RI & Timor Leste Tegaskan, Pembangunan Zona Ekonomi di Perbatasan NTT- Oecusse Jadi Prioritas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.