Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 24 Juli 2023, Kami Ingin Melihat Tanda

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Kami Ingin Melihat Tanda.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 24 Juli 2023 dengan judul Kami Ingin Melihat Tanda. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Kami Ingin Melihat Tanda.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Keluaran 14: 5-18, dan bacaan Injil Matius 12: 38-42.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 24 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Salam sejahtera untuk kita semua. Di dalam kehidupan kita, ada begitu banyak tanda yang kita ketahui baik itu tanda alamiah maupun tanda-tanda artifisial yang menyampaikan maksud tertentu dari tanda bersangkutan.

Contoh, lampu merah berarti kedaraan berhenti dan lampu hijau kendaraan bisa lewat di traffic light.

Maka kita perlu selalu mampu membaca tanda-tanda itu untuk memahami apa yang akan terjadi dalam hidup kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 24 Juli 2023, Tanda dari Allah

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Raja Firaun sebagai orang yang memiliki kuasa yang besar dalam negeri Mesir itu tak membiarkan begitu saja bangsa Israel lepas dari negerinya sebagai budak mereka.

Maka ketika bangsa Israel sudah keluar dan sedang berkemah di tepi laut, Raja Firaun dan pasukan berkuda mengejar bangsa Israel.

Ketika mereka makin dekat, bangsa Israel mulai ketakutan karena merasa “ditipu” oleh Tuhan karena telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir dan harus mati di tengah jalan karena tak ada jalan keluar di tepi laut itu.

Dalam keadaan terjepit seperti itu Musa menguatkan hati umat Israel, “Jangan takut! Tetaplah berdiri, dan perhatikanlah keselamatan dari Tuhan.”

Dan terjadilah, Allah memerintahkan Musa untuk mengangkat tongkatnya dan membelah laut dan bangsa Israel berjalan di tanah kering.

Sementara itu Allah tetap mengeraskan hati orang Mesir untuk menyusul bangsa Israel.

Maka terjadilah, Raja Firaun dan tentaranya semua terkubur dalam laut setelah laut itu kembali normal dan menerjang semua pasukan itu, sedangkan bangsa Israel selamat sampai ke seberang laut mengikuti jalan kering dikelilingi oleh pagar laut.

Kisah ini adalah kisah mukjizat Tuhan bagi bangsa Israel dengan segala kekuatan kemulian Tuhan yang dinyatakan kepada umatNya Israel dan di hadapan bangsa Mesir.

Mukjizat bagi bangsa Israel sejak mereka di tanah Mesir sampai mereka keluar dari Mesir dan seluruh perjalanan mereka ke tanah Kanaan itu selalu dipenuhi dengan begitu banyak mukjizat yang dilakukan Tuhan kepada umatNya Israel.

Mukjizat yang begitu banyak sebenarnya sudah menjadi tanda bagi mereka betapa Tuhan sangat memperhatikan mereka turun temurun.

Dan Allah tidak pernah mengingkari janji-janji keselamatan yang telah dinubuatkan kepada mereka.

Allah begitu setia mendampingi mereka tapi sebaliknya umat Israel selalu tidak setia kepada Allah.

Bahkan ketika tanda terbesar yang dilakukan oleh Allah kepada mereka sejak zaman Musa adalah mengutus AnakNya sendiri ke tengah-tengah mereka dengan segala mukjizat yang diberikan kepada mereka, tetapi tetap saja mereka masih menolakNya.

Dan itu telihat dalam Injil yang kita dengar hari ini. Orang-orang Farisi itu berkata kepada Yesus, “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.”

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 24 Juli 2023, Tidak Akan Diberi Tanda Selain Tanda Yunus

Sebenarnya sudah banyak hal yang dilakukan Yesus dengan begitu banyak tanda dan mukjizat, namun orang-orang Farisi ini tetap saja meminta tanda.

Kehadiran Yesus sendiri saja pun sebenarnya sebuah tanda bahwa Allah sudah hadir di tengah-tengah mereka, tetapi oleh karena ketegaran hati mereka, maka tetap saja meminta tanda dari Yesus sendiri.

Begitulah kita manusia. Selama hidup kita, kita sudah mengalami begitu banyak mukjizat yang telah Tuhan berikan kepada kita, sejak kita lahir sampai kita menjadi dewasa dengan segala pekerjaan dan tugas-tugas yang kita emban.

Ketika kita melihat lebih mendalam, semua itu telah diatur oleh Tuhan sendiri untuk kita.

Dan lebih lagi, kita masih terus menghirup udara setiap bangun pagi dan melaksanakan semua aktivitas dengan baik.

Namun kita seringkali merasa semua itu hanyalah biasa-biasa saja dan bahkan ketika kita berdoa meminta tanda juga bahwa permintaan kita ini dan itu terkabulkan atau tidak lewat tanda-tanda yang kita minta Tuhan tunjukkan kepada kita.

Sebenarnya kita tidak jauh berbeda seperti orang-orang Farisi itu, bangsa Israel yang telah begitu banyak mengalami tanda-tanda ajaib dan mukjizat, tetapi kita masih saja tidak percaya akan kehadiran Tuhan dalam diri kita dan yang telah menyelenggarakan segala sesuatunya kepada kita.

Kita manusia selalu merasa sombong akan kemampuan sendiri dan mengandalkan kemampuan diri kita sendiri.

Namun sebenarnya kita hidup ini hanya karena belaskasihan dari Tuhan sendiri. Maka kita seharusnya merasa bersyukur selalu kepada Tuhan untuk setiap hal yang kita terima dalam hidup dan tak perlu meminta tanda karena tanda terbesar adalah diri kita sendiri dan orang-orang yang ada sekitar kita sebagai gambar dan rupa Allah sendiri yang harus kita syukuri setiap hari.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 23 Juli 2023, Biarkanlah Keduanya Bertumbuh

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, Tuhan selalu membuat mukjizat dan tanda-tanda dalam hidup kita.

Kedua, tanda terbesar yang Tuhan berikan adalah diri kita sendiri dan semua orang yang ada di sekitar kita di mana Tuhan sendiri sudah ada dan hadir di dalamnya.

Ketiga, bersyukurlah selalu dalam setiap hal yang kita terima dan bukan sekadar meminta tanda dari Tuhan.

Teks Lengkap Bacaan 24 Juli 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 24 Juli 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 24 Juli 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama Keluaran 14:5-18

"Mereka akan insaf bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun"

Bacaan dari Kitab Keluaran:

Waktu diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa Israel telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa Israel itu. Mereka berkata, “Apakah yang telah kita perbuat ini?

Mengapa telah kita biarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?” Kemudian Firaun memasang keretanya dan membawa serta rakyatnya. Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya.

Demikianlah Tuhan mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang perkasa. Adapun orang Mesir, dengan segala kuda dan kereta Firaun, dengan orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka, dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon.

Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh; maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel; mereka berseru-seru kepada Tuhan, dan mereka berkata kepada Musa, “Apakah di Mesir tidak ada kuburan, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Maksudmu apa membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah telah kami katakan di Mesir, janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir.

Sebab lebih baik bagi kami bekerja bagi orang Mesir daripada mati di padang gurun!” Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu, “Janganlah takut! Tetaplah berdiri, dan perhatikanlah keselamatan dari Tuhan yang hari ini juga akan diberikan-Nya kepada kalian. Sebab orang Mesir yang kalian lihat hari ini takkan kalian lihat lagi untuk selama-lamanya.

Tuhan akan berperang untuk kalian, dan kalian tinggal diam saja.” Lalu Tuhan bersabda kepada Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.

Dan engkau, angkatlah tongkatmu ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di tanah yang kering. Tetapi sementara itu Aku akan menegarkan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel.

Dan terhadap Firaun serta seluruh pasukannya, kereta dan orang-orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insyaf, bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Keluaran 14:5-18 15:1-2.3-4.5-6

Refr. Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur.

1. Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur. Kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut. Tuhan itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Dia Allahku, kupuji Dia; Dialah Bapaku, kuluhurkan Dia.

2. Tuhan itu pahlawan perang; Tuhan, itulah nama-Nya! Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut, para perwira pilihannya dibenamkan ke dalam Laut Teberau.

3. Samudera raya menutupi mereka; ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu. Tangan kanan-Mu, ya Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, ya Tuhan, menghancurkan musuh.

Bait Pengantar Injil Mzm 94:8ab

Refr. Alleluya.

Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Bacaan Injil Matius 12:38-42

"Pada waktu penghakiman, ratu dari selatan akan bangkit bersama angkatan ini"

Inilah Injil suci menurut Matius:

Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.” Jawab Yesus kepada mereka, “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda.

Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.

Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus; dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!

Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu itu datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved