Berita NTT

Pesan Kunci Rektor UKAW Kupang Untuk Bangun Perpustakaan Kampus di NTT

Menurut Dr. Ayub U.I. Meko, menghadapi era yang makin menantang dengan berbagai tantangan yang makin berat, maka berkolaborasi adalah suatu cara untuk

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Rektor UKAW Kupang Dr. Ayub U.I. Meko (tengah baju hitam) foto bersama Ketua FPPTI NTT, Dr. Mesakh Dethan (nomor 5 dari kiri) dan Kadis Kearsipan dan Perpustakaan NTT Kanisius H.M. Mau, Rektor STTIK Kupang Selvy Iriany Susanti Dupe, S.Si., M.Si., bersama semua pengurus yang dilantik. 

Sementara itu Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan NTT, Drs. Kanisius H.M. Mau, M.Si menekankan bahwa berjejaring dapat meningkatkan kualitas kinerja insan pustakawan dari pada berkerja sendiri-sendiri.

Perpustakaan Perguruan tinggi yang ada di NTT, tegas dia, harus bersama-sama bangkit untuk memajukan dan meningkatkan kualitas literasi di seluruh wilayah tersebut.

 Adapun Rektor UKAW Kupang, Dr. Ayub U.I. Meko, M.Si., menyebut bahwa dalam era yang makin menantang dan tantangan zaman yang makin berat, maka berkolaborasi adalah suatu cara untuk meringankan beban masing-masing di dalam mencapai tujuan bersama di dalam membangun perpustakaan perguruan tinggi di NTT.

 

Lima Jari Tangan Kanan

Dalam sambutannya, Dr. Mesakh Dethan menganalogikan pokok-pokok pikiran dalam lima jari tangan kanannya.

Akademisi yang juga menjabat Kepala Perpustakaan UKAW Kupang itu menjabarkan bahwa jari jempol menunjuk kepada penghormatan dan apriasiasi bagi para tamu undangan yang hadir tetapi juga penghargaan kepada mereka yang telah bekerja sungguh-sungguh didalam membangun dan meningkatkan kualitas literasi di NTT.

Jari telunjuk menunjuk kepada tema pelantikan bagaimana memantapkan peran FPPTI, dosen, mahasiswa dan pustakawan untuk akselerasi pendidikan tinggi menuju research university dan world class university.

"Hal itu hanya bisa dicapai apabila dosen, mahasiswa dan tenaga pustakawan bersinergi dan menampilkan kinerja yang baik dalam bidang masing-masing," tegas Dr. Meskh Dethan.

Selanjutnya, jari tengah menunjuk pada upaya membangun relasi dengan semua pihak dan mampu berdiri ditengah untuk mencari jalan keluar dari setiap konfllik yang ada. Menjadi orang yang memberikan solusi terhadap masalah dan bukan menjadi sumber masalah itu sendiri.

Lanjut dia, jari manis menunjukkan bahwa semua insan harus menerbarkan cinta kasih di dalam dunia dengan membangun literasi akademis berkualitas. Tidak menebarkan hoax dan kekacauan tetapi menebarkan senyum dan cinta kasih.

"Dalam istilah teologi kristen artinya kita mampu membawa tanda-tanda Kerajaan Allah bagi dunia ini," sebut doktorl lulusan Jerman itu.

Sementara jari kelingking, kata dia, menunjukan kepada keterbatasan dan kekurangan yang semua orng miliki.

"Kita harus mempunyai sikap meminta maaf jika ada kekurangan dan kesalahan dan kita mampu saling mengisi satu dengan yang lain," pungkas mantan wartawan Pos Kupang itu.

Acara pelantikan itu juga dirangkai dengan agenda diskusi panel dan Bimtek.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved