Berita Kabupaten Kupang
Pemdes Ujung Tombak Tangani Stunting di Kabupaten Kupang
Rima mengatakan, angka stunting pada penimbangan Februari berada pada angka 16,18 % atau 4.899 dari total jumlah balita di Kabupaten Kupang 30.271 ana
Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Pemerintah Desa atau Pemdes yang dekat dengan masyarakat menjadi ujung tombak dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Kupang apalagi saat ini pemdes bisa melakukan intervensi melalui dana desa.
Penekanan itu disampaikan oleh Plt. Sekda Kabupaten Kupang Rima Salean, Kamis 13 Juli 2023 saat membuka Workshop bersama Camat, Kades, Kapus dan Bidan Desa tentang kebijakan dan Penganggaran Mendukung Pencegahan Stunting Menggunakan Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku melalui Program BISA (Better Investment for Stunting Allevation) di Kabupaten Kupang dari Save The Children dan Nutrition Internasional.
"Pemkab Kupang menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pihak Save The Children karena telah melaksanakan kegiatan Workshop hari ini. Semoga mampu memberikan penyegaran bagi kita semua khususnya pemerintah desa dan kecamatan dalam rangka membangun komitmen percepatan penurunan stunting," ucap Plt. Sekda Rima Salean.
Baca juga: OPD Pemkab Kupang Jalankan Program Orang Tua Asuh Peduli Stunting di Kabupaten Kupang
Dirinya mengatakan bahwa Pemdes sebagai ujung tombak pemerintahan yang dekat dengan masyarakat diharapkan memahami betul kondisi terkini masyarakat dengan mengenali kondisi aktual kelompok sasaran penanganan stunting yang meliputi remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita.
Rima Salean juga mengajak Pemdes agar mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang ada di desa.
"Kurangi pembebanan anggaran pada belanja yang bersifat rutinitas dan operasional semata, serta tingkatkan belanja barang dan jasa yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat sehingga target capaian kita dalam RPJMD untuk penurunan stunting di tahun 2024 menjadi 9,3 persen dapat tercapai," tekannya.
Baca juga: Dukung Pencegahan Stunting dengan Cukup DuaTelur, Tribun Network Terima Penghargaan dari BKKBN RI
Rima Salean juga memberikan beberapa arahan sekaligus penegasan tentang penurunan angka stunting yang masih menjadi prioritas pembangunan daerah tahun 2024, selain pengentasan kemiskinan ekstrem, pengendalian laju inflasi, antisipasi rawan pangan dan pemenuhan layanan dasar.
"Karena itu, stunting perlu ditangani dengan serius, lebih tepat sasaran dan berkelanjutan dengan tujuan tidak hanya menurunkan angka stunting melainkan mencegah munculnya kasus baru," sambungnya.
Rima mengatakan, angka stunting pada penimbangan Februari berada pada angka 16,18 % atau 4.899 dari total jumlah balita di Kabupaten Kupang 30.271 anak.
Angka ini menurun 3,7 % atau 1.219 balita dari tahun 2022. Penurunan ini tentu tidak terlepas dari para pihak terkait penurunan stunting.
Baca juga: Wakil Bupati Kupang Buka TMMD ke-117 Kodim 1604/ Kupang
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah mengambil bagian dan terlibat secara aktif dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Kupang. Saya berharap, para pimpinan OPD/lembaga Mitra terkait dalam penanganan stunting agar terus meningkatkan upaya konvergensi yang telah dilakukan selama ini dengan menghilangkan ego sektoral karena stunting bukan menjadi tugas dan masalah pemerintah atau sekelompok orang melainkan masalah kita bersama yang harus diselesaikan baik dengan TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun lembaga non pemerintah yang ada," ujar Rima Salean.
Sementara Koordinator BISA Distric Coordinator NTT, Devi Taunu, mengatakan bahwa Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) adalah paket intervensi terpadu untuk mendukung program Pemerintah Indonesia melalui intervensi gizi-spesifik dan gizi sensitif untuk menurunkan stunting sebagaimana tertuang dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2018-2024.
Taunu menerangkan Nutrition Internasional dan Save The Children, sesuai perjanjian kerja sama dengan Pemda yang telah ditanda tangani bersama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.