Berita Manggarai Barat
11 Pria Beristri di Manggarai Barat Sudah Ikut MOP Vasektomi
Program vasektomi pada 11 pria beristri terakhir dilakukan pada tahun 2011 di Kecamatan Lembor, semenjak itu tidak ada lagi pria di Mabar yang ikut.
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - 11 pria beristri di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) memilih mengikuti program vasektomi dengan metode operasi pria (MOP), atau prosedur sterilisasi pada pria yang membuat mereka tidak mampu membuahi.
Program vasektomi pada 11 pria beristri terakhir dilakukan pada tahun 2011 di Kecamatan Lembor, semenjak itu tidak ada lagi pria di Manggarai Barat yang ikut vasektomi.
"Mereka merupakan peserta KB aktif dan mereka akan tetap sebagai peserta apabila pasangan mereka (wanita) masih dalam usai subur," jelas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (P2KB) Manggarai Barat, Rafael Guntur, melalui tenaga fungsional Penataan Kependudukan dan KB, Herlinda Maria Santini, Senin 10 Juli 2023.
Baca juga: Batu Cermin Square, Kawasan Niaga Terbesar Pertama di Labuan Bajo Manggarai Barat
Herlin menjelaskan, Vasektomi merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang bagus dilakukan melalui operasi kecil dengan pemberian bius lokal pada area testis dan kantung zakar (skrotum).
Dalam prosedur ini, saluran yang dilalui sperma dari testis akan dipotong dan diikat. Dengan begitu, sperma tidak dapat mencapai air mani. Hal ini membuat air mani tidak mengandung sperma ketika ejakulasi.
"Ini (vasektomi) adalah salah satu jenis kontrasepsi yang mantap untuk pria, karena untuk seumur hidup, jadi tidak akan ada misalnya seseorang sudah vasektomi lalu menyebabkan kehamilan lagi, itu tidak," terang Herlin.
Pada tempat yang sama, Kadis P2KB, Rafael Guntur menepis anggapan jika vasektomi dapat menyebabkan impotensi. Rafael menegaskan vasektomi hanya menyebabkan pria tidak bisa lagi membuahi pasangan mereka.
Baca juga: Pemkab Manggarai Barat Promosi Potensi Investasi Lewat IPRO Guna Tarik Investor ke Labuan Bajo
Dari berbagai penelitian, kata dia, vasektomi aman dari efek samping. Alasan utama adalah vasektomi tidak seperti alat kontrasepsi perempuan yang memiliki banyak efek samping. Bila perempuan yang mengonsumsi obat kontrasepsi, maka akan menciptakan tekanan secara hormonal pada perempuan itu.
Rafael menyarankan pria melakukan vasektomi apabila sudah menikah dan tidak ingin mempunyai anak lagi.
Lebih lanjut dijelaskan, ada sejumlah faktor yang membuat pria beristri di Manggarai Barat enggan menggunakan alat kontrasepsi kondom saat berhubungan dengan pasangan. Salah satunya karena tidak nyaman dan merasa ribet.
"Dalam hal ini para suami lebih mendorong istrinya untuk KB, karena merasa ribet pakai kondom, atau mereka merasa kalau istrinya sudah KB mereka tidak perlu lagi, padahal kadang para wanita usia subur tidak bisa lagi menggunakan KB apapun, pilihannya cuman kondom," pungkasnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.