Berita Rote Ndao

Kisah Penyadap Gula di Rote, Bangun Jam 3 Subuh, Satu Hari Panjat 20 Pohon Lontar

Sementara itu, sang istri, Nelci Lusi membenarkan bahwa usai suaminya menurunkan hasil air nira yang diiris, ia langsung memasaknya

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MARIO GIOVANI TETI
GULA ROTE - Sekcam Rote Barat Laut, Yermintho Balukh, Penjabat Kades Daudolu, Yeferti Delfiana Ndoloe, Penyadap Gula, Artaban Naluk bersama istri, Nelci Lusi foto bersama di tempat masak gula mereka, Dusun Laki, Desa Daudolu, Senin, 26 Juni 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Artaban Naluk seorang penyadap gula Rote, dalam keseharian hidupnya, ia selalu bangun jam 3 subuh dan memanjat 20 pohon lontar untuk dimasak sebagai gula.

 "Jam 3 subuh beta (saya) sudah bangun, kerja sampai jam 5 sore setiap hari dengan memanjat 20 pohon lontar," ucap Artaban saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, di rumahnya, Dusun Laki, Desa Daudolu, Kecamatan Rote Barat Laut pada Senin, 26 Juni 2023.

Artaban menyebut, dari 20 pohon lontar yang dipanjatnya, menghasilkan 60 liter gula per harinya. 

Baca juga: Manager SPBU Rote Barat Laut: Banyak Warga yang Belum Paham Android

"Kalau beli langsung di sini, 30 lempeng gula harganya 10 ribu, kalau di luar sudah beda harganya. Kalau musim kurang bagus, satu hari kami dapat 60 ribu, sedangkan, musim baik, kami bisa dapat 300 ribu per hari," kata Artaban.

Sementara itu, sang istri, Nelci Lusi membenarkan bahwa usai suaminya menurunkan hasil air nira yang diiris, ia langsung memasaknya.

"Bapak kasih turun (nira lontar) dari pohon isi di ember, sudah penuh dulu baru saya masak. Masak satu kali dua bokor karena tungkunya ada 2," ucap Nelci.

Baca juga: Bupati Paulina Lantik 5 Pejabat Administrasi dari 3 Kecamatan Wilayah Timur Lingkup Pemkab Rote Ndao

Ia menerangkan, nanti air nira yang dimasak sudah mendidih atau matang, baru diaduk sampai kental. Setelah itu dituangkan ke dalam soke (mangkuk terbuat dari buah kelapa). 

"Lalu tumbuk cairan gula di dalam soke pake palapa lontar sampai lebih kental, kemudian dituangkan di gelang lontar yang telah disiapkan (untuk pembuatan gula lempeng)," terang Nelci.

Sedangkan, jelas Nelci, untuk membuat gula semut, tuangkan air gula dari soke ke dalam bokor dan diaduk lagi (seperti mixer adonan) sampai agak kering, dan ditendes sampai halus, selanjutnya dijemur hasilnya. (rio)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved