KLB Rabies

BREAKING NEWS: Korban Bertambah, Pelajar di Timor Tengah Selatan Meninggal Akibat Virus Rabies

Korban yang meninggal akibat virus rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)  bertambah menjadi 4 orang.

Penulis: Adrianus Dini | Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto BREAKING NEWS: Korban Bertambah, Pelajar di Timor Tengah Selatan Meninggal Akibat Virus Rabies
POS-KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
Juru bicara Satgas penanganan virus rabies kabupaten Timor Tengah Selatan, Octas B Tallo, ST, MT.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Korban yang meninggal akibat virus rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)  bertambah menjadi 4 orang.

Hal ini setelah FM (8) pelajar asal RT 06, RW 03, Desa Fae, Kecamatan Amanatun Selatan dinyatakan meninggal dunia. 

Juru bicara Satgas Penanganan Virus Rabies Kabupaten TTS, Octas B Tallo, ST, MT, membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Jumat, 23 Juni 2023.

"Betul korban baru saja meninggal. Korban meninggal sekitar pukul 18.57 Wita," ujar Octas B Tallo .

Baca juga: Sejak Januari Hingga 22 Juni 2023, 5940 Kasus Gigitan HPR di NTT, 10 Orang Meninggal

Terkait kronologis kematian korban dijelaskan, kasus ini terjadi pada bulan Februari 2023. Korban digigit anjing pada 10 Februari 2023. Namun karena sebelumnya belum pernah terjadi kasus rabies wilayah TTS sehingga keluarga korban tidak melaporkan kondisi yang ada.

Setelah menggigit korban, anjing tersebut dibunuh oleh warga dan dikubur. Kondisi Anjing yang menggigit korban dikatakan gemuk tetapi anjing tersebut memiliki tingkah yang aneh (suka menggigit dan lari sembarang).

Tanggal 16 Juni 2023, korban (FM) diantar oleh ibu dan tante korban dengan keluhan demam dan bertingkah aneh (lari sembarang dan gelisah) sejak 3 hari sebelumnya. 

Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Rabies, TNI bersama Perangkat Desa Kolbano Eliminasi Anjing Liar

"Pasien demam sejak tgl 13 Juni 2023. Pasien juga tidak bisa tidur sejak tanggal 14 Juni 2023. Pasien mulai gemetaran sejak tanggal 15 Juni 2023 ketika minum air," terangnya. 

Keluarga pasien tidak pernah melaporkan kejadian tersebut sehingga pasien tidak pernah mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR). Pasien tidak memiliki riwayat trauma sebelumnya.

Dikatakan, berdasarkan pemeriksaan pasien ketika tiba di Puskesmas. Keadaan Umum TSB, Kesadaran : Halusinasi +) S: 39.3 derajat celcius, mata cekung. 

"Saat pasien diberikan air, pasien gemetaran tetapi masih bisa minum. Saat dikipaskan angin pasien tampak ketakutan. Pasien kemudian dikonsulkan Curiga Rabies dan disarankan Supportif Paliatif," jelasnya.

 


Pada 17 Juni 2023 pasien tidak bisa tidur sehingga pasien diberikan Injeksi. Kemudian pada 18 Juni 2023 Pasien tampak sangat lemas, mulutnya kering dan kadang-kadang berteriak.

Disampaikan, FM tidak dapat diberikan VAR karena sudah muncul gejala rabies.

Korban meninggal pada Jumat, 23 Juni 2023 sekitar pukul 18.57 Wita di Puskesmas Oinlasi.  (din)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved