Berita Ngada
Dinas Lingkup Hidup Ngada Buka Suara Soal Sampah di Jembatan Mangulewa yang Cemari Mata Air Wae Gobo
Dia mengingatkan oknum yang membuang sampah sembarangan apalagi dekat lokasi mata air, dapat dijerat dengan UU Lingkungan Hidup.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Eflin Rote
Marten juga mengajak POS-KUPANG.COM, untuk melihat langsung kondisi mata air Wae Gobo. Tampak di sekitar mata air, tumbuh pepohonan bambu dan tanaman liar lainnya. Menurut Marten Wae Gobo bisa terjaga berkat ada pepohonan bambu.
Akan tetapi, kata Marten kondisi debit mata air Wae Gobo sudah semakin kecil. Warga pun sudah mulai enggan menggunakan air dari Wae Gobo, apalagi saat hujan, karena sudah terkontaminasi dengan sampah.
Menurut Marten, dulu mata air Wae Gobo sering warga gunakan untuk kebutuhan mencuci, mandi bahkan konsumsi terutama warga yang berkebun di sekitar mata air Wae Gobo.
Baca juga: Kabupaten Ngada Punya Pusat Layanan Usaha Terpadu di Turekisa
"Kondisi hari ini sudah jauh berbeda. Sudah makin kecil, air makin sedikit. Kita juga takut - takut mau pakai ini air, karena sampah - sampah tadi. Terbawa ke sini dan bikin rusak ini mata air," keluh Marten.
Marten mengecam prilaku oknum - oknum yang membuang sampah di Kali Jembatan Mangulewa I. Dia juga berharap agar Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngada, bisa memasang tanda larangan untuk jangan membuang sampah sampah di Kali Jembatan Mangulewa I.
"Saya kira ini persoalan serius. Kita tidak boleh anggap remeh. Alam sudah beri kita air, jangan kita buat rusak. Semoga ada perhatian dari dinas terkait. Yah minimal pasang plang di sini supaya orang tau. Bila perlu yang buang sampah di sini kasi sanksi atau denda," tegasnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.