Berita Ngada

Dinas Lingkup Hidup Ngada Buka Suara Soal Sampah di Jembatan Mangulewa yang Cemari Mata Air Wae Gobo

Dia mengingatkan oknum yang membuang sampah sembarangan apalagi dekat lokasi mata air, dapat dijerat dengan UU Lingkungan Hidup.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
CUCI TANGAN - Seorang warga sedang mencuci tangan di Mata Air Wae Gobo di Desa Sobo II Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada, Senin 19 Juni 2023.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngada, Yoseph E. Bhara, menyesalkan adanya sampah di kali Jembatan Mangulewa I, Desa Sobo II, Kecamatan Golewa Barat yang mencemari mata air Wae Gobo.

Dia mengingatkan oknum yang membuang sampah sembarangan apalagi dekat lokasi mata air, dapat dijerat dengan UU Lingkungan Hidup.

"Jangan buang sampah sembarangan. Ini terus kita sosialisasikan," kata Yoseph E. Bhara menanggapi persoalan sampah di kali Jembatan Mangulewa I, Rabu 21 Juni 2023.

Baca juga: Aksi Sosial Polres Ngada Sambut HUT Bhayangkara, Bagi Sembako Hingga Bantu Bersih Rumah Ibadah

Ditanya soal solusi mengenai persoalan tersebut, Yoseph E. Bhara menguraikan, penanganan sampah di Kabupaten Ngada butuh kerja - kerja kolaboratif, tidak bisa hanya mengharapkan Dinas Lingkungan Hidup.

Yoseph ingin pemerintah kelurahan dan desa juga menaruh perhatian serius pada persoalan sampah. Bahkan soal kerja kolaboratif, menurut Yoseph sudah pernah dibahas bersama. "Ada dana kelurahan dan desa, itu bisa dimanfaatkan untuk menyediakan tempat atau bak penampung sementara sampah," ujarnya.

Selain itu, partisipasi aktif dari masyarakat perlu dengan tidak membuang sampah sembarangan dan berani melapor kepada Dinas Lingkungan Hidup jika menemukan ada oknum yang membuang sampah di kali Jembatan Mangulewa I.

Dia juga menerangkan, keterbatasan armada dan tenaga angkut sampah di Kabupaten Ngada terbatas sehingga hanya beroperasi di wilayah Bajawa saja. Armada angkut bisa menjangkau luar kota, jika didukung dengan ketersediaan penampung sementara di luar kota.

Baca juga: Marten Geram Sampah di Jembatan Mangulewa I Ngada Cemari Mata Air Wae Gobo

Yoseph E. Bhara menambahkan, pihaknya akan memasang plang larangan membuang sampah di kali Jembatan Mangulewa I, sebagai salah satu upaya mencegah orang membuang sampah di lokasi tersebut.

Sebelumnya diberitakan POS-KUPANG.COM, Sampah yang berasal dari Kali Jembatan Mangulewa I, Desa Sobo II Kecamatan Golewa Barat Kabupaten Ngada cemari mata air Wae Gobo, yang berjarak kurang lebih 50 Meter dari jembatan tersebut.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Senin 19 Juni 2023, sampah terlihat berseliweran di bawah jembatan, didominasi sampah plastik dan popok bayi. Ada pula bangkai hewan yang tidak saja merusak pemandangan tetapi juga menimbulkan bau tak sedap.

Sejumlah warga Desa Sobo II yang melintas dengan berjalan kaki di jembatan, penghubung ruas jalan Trans Flores tersebut, mengeluhkan bau tak sedap dan sampah yang berseliweran.

Baca juga: Buka Turnamen Bola Voli Kapolres Ngada Cup I, Bupati Andreas: Stadion Lebi Jaga Bakal Lebih Bagus

Mereka mengaku tidak mengetahui siapa yang membuang sampah ke dalam kali. Namun setiap pagi hari mereka selalu saja menemukan ada sampah baru di Kali Jembatan Mangulewa I tersebut.

Marten Leko, salah satu warga Desa Sobo menduga, ada oknum - oknum warga dari luar desanya yang membuang sampah ke dalam kali. "Mereka biasanya buang malam, sehingga pagi hari ketika lewat di jembatan, pasti sampah tambah banyak," kata Marten.

Menurut Marten ketika terjadi hujan, sampah - sampah tersebut terbawa air dan mencemari mata air Wae Gobo yang jaraknya hanya kurang lebih jembatan.

Marten juga mengajak POS-KUPANG.COM, untuk melihat langsung kondisi mata air Wae Gobo. Tampak di sekitar mata air, tumbuh pepohonan bambu dan tanaman liar lainnya. Menurut Marten Wae Gobo bisa terjaga berkat ada pepohonan bambu.

Akan tetapi, kata Marten kondisi debit mata air Wae Gobo sudah semakin kecil. Warga pun sudah mulai enggan menggunakan air dari Wae Gobo, apalagi saat hujan, karena sudah terkontaminasi dengan sampah.

Menurut Marten, dulu mata air Wae Gobo sering warga gunakan untuk kebutuhan mencuci, mandi bahkan konsumsi terutama warga yang berkebun di sekitar mata air Wae Gobo.

Baca juga: Kabupaten Ngada Punya Pusat Layanan Usaha Terpadu di Turekisa

"Kondisi hari ini sudah jauh berbeda. Sudah makin kecil, air makin sedikit. Kita juga takut - takut mau pakai ini air, karena sampah - sampah tadi. Terbawa ke sini dan bikin rusak ini mata air," keluh Marten.

Marten mengecam prilaku oknum - oknum yang membuang sampah di Kali Jembatan Mangulewa I. Dia juga berharap agar Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngada, bisa memasang tanda larangan untuk jangan membuang sampah sampah di Kali Jembatan Mangulewa I.

"Saya kira ini persoalan serius. Kita tidak boleh anggap remeh. Alam sudah beri kita air, jangan kita buat rusak. Semoga ada perhatian dari dinas terkait. Yah minimal pasang plang di sini supaya orang tau. Bila perlu yang buang sampah di sini kasi sanksi atau denda," tegasnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved