Berita Sumba Timur
Optimis Kejar Target Bebas Malaria 2030, Dinkes Sumba Timur Gencar Lakukan Monev
Lebih lanjut dikatakan, pertemuan tersebut merupakan kali ke- 5 yang telah dilaksanakan sejak Tahun 2022.
Penulis: Ferdi Naga | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ferdinand Edo Putra Naga
POS-KUPANG.COM, SUMBA TIMUR- Untuk mengejar target Sumba Timur bebas malaria tahun 2026, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumba Timur gencar melakukan monitoring dan evaluasi (Monev).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sumba Timur Novri Kilimandu mengatakan, malaria adalah penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di NTT khususnya di Kabupaten Sumba Timur.
"Sampai Bulan Mei 2023 sumba timur merupakan satu-satunya kabupaten di NTT berstatus endemis tinggi dengan jumlah kasus mencapai 1.309," ujar Novri Sabtu 17 Juni 2023.
Baca juga: Pulau Sumba Penyumbang Kasus Malaria Tertinggi di NTT
Menurut Novri, adapun target percepatan menuju eliminasi malaria di NTT tahun 2028. Sedangkan Kabupaten Sumba Timur akan targetkan percepatan menuju eliminasi malaria di tahun 2026.
“Tentunya pencapaian target untuk bebas malaria 2030 didahului dengan pencapaian daerah bebas malaria tingkat Provinsi dan sebelumnya seluruh Kabupaten/Kota harus sudah mencapai bebas malaria,”katanya.
Dijelaskan, untuk mencapai target tersebut Dinkes Sumba Timur melakukan intensifikasi pelaksanaan penanggulangan malaria secara terpadu dan menyeluruh, antara lain pengendalian faktor lingkungan, pengendalian vektor dan dan peningkatan pemeriksaan malaria pada masyarakat merata di setiap desa, memastikan pengobatan tepat dan tuntas, follow up pengobatan untuk memastikan pengobatan adekuat dan penyelidikan epidemiologi pada kasus malaria yang ditemukan dan promosi kesehatan.
Baca juga: Berantas dan Eliminasi, Kelompok Kerja Malaria Workshop se Pulau Sumba
Selain itu di tempat yang sama Rensat Tino selaku Konsultan Malaria UNICEF se Pulau Sumba mengungkapkan bahwa, Kamis 15 Juni 2023 Dinkes Sumba Timur dengan dukungan UNICEF, Dinkes Dukcapil NTT dan DPW NTT melakukan pertemuan teknis dua bulanan bagi pengelola program malaria dan Pimpinan fasilitas kesehatan (Faskes) se Sumba Timur dan Tim Malaria Dinkes.
Lebih lanjut dikatakan, pertemuan tersebut merupakan kali ke- 5 yang telah dilaksanakan sejak Tahun 2022.
Sementara tujuan pertemuan untuk melakukan monev secara berkala terkait progress pencapaian eliminasi malaria berbasis rencana tindak lanjut yang telah disepakati.
"Kita sedang mendorong Sumba Timur untuk meningkatkan pencapain Annual Blood Examination Rate (ABER) atau cakupan pemeriksaan malaria pada penduduk Tahun 2023 diatas 70 persen dan merata di semua desa karena fakta di Kabupaten Sumba Barat dengan ABER lebih dari 70 persen terjadi penurunan kasus lebih dari 40 persen, serta mendorong intervensi lain yang telah diungkapkan oleh Kepala Bidang P2P Dinkes Sumba Timur," jelasnya.
Baca juga: Target PAD 2023 Rp 35 Miliar UPT Penda NTT Sumba Timur Terus Bergerilya
Ia juga mengungkapkan hasil dari pertemuan ini setiap Faskes, khususnya puskesmas telah merumuskan rencana aksi berbasis data dan kinerja program dengan target capaian dan timeline kegiatan.Seperti desa dengan ABER rendah dilakukan Mass blood survey (MBS), pemeriksaan malaria diintegrasikan dengan kegiatan lapangan di puskesmas, memaksimalkan peran tenaga kesehatan di desa dan kader malaria.
"Kita berharap rencana aksi yang telah disepakati dapat difollow up semua pihak yang bertanggung jawab sehingga target eliminasi malaria Kabupaten Sumba Timur pada Tahun 2026 dapat tercapai," harapnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.