Berita Belu

Lewat Ekosistem Pertanian Bank NTT, Tomat Asal Belu Sudah 47 Ton yang Diekspor ke Timor Leste

Adi juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan dengan para importir yang ada di Timor Leste. 

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
EKSPOR - Kegiatan ekspor perdana komoditi tomat hasil ekosistem pertanian Bank NTT ke Timor Leste yang dilakukan Perusahaan umum daerah Belu Bhakti milik Pemerintah Kabupaten Belu beberapa bulan lalu.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Sebanyak 47 ton Tomat asal Kabupaten Belu sudah diekspor ke Timor Leste sejak Maret -Juni 2023.

Tomat tersebut dihasilkan oleh para petani di Kabupaten Belu melalui program Ekosistem Pertanian Bank NTT bekerjasama dengan PT Sygenta dan juga Pemerintah Kabupaten Belu

Hal ini terungkap dalam pertemuan bersama Kepala Cabang Bank NTT Atambua, Pendamping dari PT Sygenta, Direktur Perumda Belu Bhakti dan perwakilan dari Petani yang berlangsung di ruang kantor Kepala Bank NTT cabang Atambua. Jumat, 9 Juni 2023.

Kepala Bank NTT, Adrianus Pontus menyampaikan terima kasih atas kerja kolaborasi yang sudah dilakukan melalui ekosistem pertanian. 

"Bank NTT sebagai penyedia modal akan terus berkomitmen untuk membantu masyarakat. Kami akan terus berkontribusi sesuai misi kami sebagai bank pemerintah milik masyarakat. Dan, kita bersyukur sejauh ini 47 ton yang sudah diekspor ke Timor Leste. Ini yang sudah kita jalankan dan sudah dikerjakan oleh petani yang terlibat dalam program ini," ungkapnya.

Baca juga: Dekranasda Belu Pamerkan Produk Lokal Unggulan di Arena Indonesia Maju Expo 2023

Adi juga mengucapkan terima kasih kepada para petani yang telah mempercayai Bank NTT untuk melakukan pendampingan melalui ekosistem pertanian.

Adi juga menepis isu liar yang mengatakan bahwa saat pencairan modal bagi petani itu tanpa buku dan tanda tangan. 

"Kita bekerja sesuai SOP yang ada, kita tidak mungkin melakukan pencairan tanpa memenuhi syarat yang ada," pungkasnya. 

Kata Adi, kegiatan ekspor tomat yang sudah dilakukan selama ini berkat kerja kolaborasi antara Bank NTT, PT Sygenta, Pemerintah melaui Perumda Belu Bhakti dan juga petani lewat program ekosistem pertanian.

Ia berharap agar ekspor yang sudah dilakukan dapat menjadi penyemangat bagi petani binaan Bank NTT disemua titik yang ada di Kabupaten Belu.

Adi juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan dengan para importir yang ada di Timor Leste. 

Baca juga: Sensus Pertanian 2023, 544 Petugas Siap Terjun hingga Pelosok Desa di Belu dan Malaka

"Kita dalam waktu dekat akan ke Timor Leste untuk melakukan pertemuan dengan para importir sehingga mempermudahkan kita dalam penjualan di Timor-Leste," bebernya. 

Perwakilan PT Sygenta Indonesia, Apsamso Kase menyampaikan limpah terima kasih kepada Bank NTT yang sudah mensupport petani lewat modal kredit merdeka. 

"Kita dari PT Sygenta sebagai pelaksana teknis dilapangan selalu mengarahkan petani agar selalu berhasil, karena kita lihat selama ini banyak petani yang selalu mengalami kegagalan maupun mengeluh karena tidak ada pasar. Tetapi lewat kerja kolaborasi ini semuanya sudah bisa teratasi mulai dari modal, pendampingan dan juga sampe dipemasaran," ujarnya. 

Karena itu, ia berharap agar petani tidak terpengaruh dengan isu-isu liar yang ada. 

"Kita sudah lihat bersama sejauh ini sudah 47 ton yang diekspor ke Timor Leste, baik itu yang diekspor melalui Perumda Belu Bhakti maupun lewat perusahan lain yang sudah memiliki izin ekspor," katanya. 

"Sekarang kita sudah melakukan ekspor tomat ini hampir setiap hari maksimal 50 keranjang dengan harga perkeranjang itu Rp 350 ribu," tambahnya. 

Karena itu, kedepan kata dia, akan terus berkomitmen untuk membantu masyarakat kabupaten belu agar bisa bangkit dan bersaing dengan petani modern lainya di Indonesia. 

Baca juga: Sensus Pertanian 2023, 544 Petugas Siap Terjun hingga Pelosok Desa di Belu dan Malaka

Selain itu, ia juga berharap agar kedepan kerja kolaborasi yang sudah terjalin ini terus dilakukan sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat terlebih khusus petani tomat yang sudah kita dampingi selama ini. 

Sementara salah satu perwakilan Petani Tomat, Edu menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT, PT Sygenta dan Pemda Belu yang sudah membantu Petani lebih khusus petani tomat lewat ekosistem pertanian Bank NTT

"Kita sangat terbantu dengan ekosistem pertanian ini, mulai dari penyediaan modal, pelaksanaan teknis hingga sampai pemasaran. Kita berharap pemasaran keluar ini bisa terus dilanjutkan sehingga harga juga tetap stabil dan kami petani juga senang," tuturnya. 

Ia juga mengatakan, terkait pencairan uang modal dari Bank NTT itu tidak serta merta berupa uang.

"Pencairan itu tidak serta merta hanya uang, pencairan itu setelah kebutuhan obat-obatan maupun perlengkapan lain terpenuhi baru sisanya diberikan kepada petani. Lalu terkait proses pencairan di Bank NTT kita melalui SOP Bank," ungkapnya. 

Karena itu, ia berharap kedepan agar kolaborasi yang sudah dibangun ini terus dilakukan. (Cr23) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved