Berita Belu

Lewat Ekosistem Pertanian Bank NTT, Tomat Asal Belu Sudah 47 Ton yang Diekspor ke Timor Leste

Adi juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan dengan para importir yang ada di Timor Leste. 

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
EKSPOR - Kegiatan ekspor perdana komoditi tomat hasil ekosistem pertanian Bank NTT ke Timor Leste yang dilakukan Perusahaan umum daerah Belu Bhakti milik Pemerintah Kabupaten Belu beberapa bulan lalu.  

Karena itu, ia berharap agar petani tidak terpengaruh dengan isu-isu liar yang ada. 

"Kita sudah lihat bersama sejauh ini sudah 47 ton yang diekspor ke Timor Leste, baik itu yang diekspor melalui Perumda Belu Bhakti maupun lewat perusahan lain yang sudah memiliki izin ekspor," katanya. 

"Sekarang kita sudah melakukan ekspor tomat ini hampir setiap hari maksimal 50 keranjang dengan harga perkeranjang itu Rp 350 ribu," tambahnya. 

Karena itu, kedepan kata dia, akan terus berkomitmen untuk membantu masyarakat kabupaten belu agar bisa bangkit dan bersaing dengan petani modern lainya di Indonesia. 

Baca juga: Sensus Pertanian 2023, 544 Petugas Siap Terjun hingga Pelosok Desa di Belu dan Malaka

Selain itu, ia juga berharap agar kedepan kerja kolaborasi yang sudah terjalin ini terus dilakukan sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat terlebih khusus petani tomat yang sudah kita dampingi selama ini. 

Sementara salah satu perwakilan Petani Tomat, Edu menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT, PT Sygenta dan Pemda Belu yang sudah membantu Petani lebih khusus petani tomat lewat ekosistem pertanian Bank NTT

"Kita sangat terbantu dengan ekosistem pertanian ini, mulai dari penyediaan modal, pelaksanaan teknis hingga sampai pemasaran. Kita berharap pemasaran keluar ini bisa terus dilanjutkan sehingga harga juga tetap stabil dan kami petani juga senang," tuturnya. 

Ia juga mengatakan, terkait pencairan uang modal dari Bank NTT itu tidak serta merta berupa uang.

"Pencairan itu tidak serta merta hanya uang, pencairan itu setelah kebutuhan obat-obatan maupun perlengkapan lain terpenuhi baru sisanya diberikan kepada petani. Lalu terkait proses pencairan di Bank NTT kita melalui SOP Bank," ungkapnya. 

Karena itu, ia berharap kedepan agar kolaborasi yang sudah dibangun ini terus dilakukan. (Cr23) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved