Lulus 100 Persen, Jesica Kidi Lemau Raih Nilai Tertinggi Matematika

Ketua Komite, Gerardus Manyella  mengapresiasi kerja keras dan hasil didikan guru-guru dan suster kepala sekolah dalam mendidik dan mengasuh anak-anak.

"Bagi kami orang tua sangat tidak ragu mengantar dan menitipkan anak-anak kami untuk dididik dan diasuh di sekolah ini. Kami yakin para guru dan suster kepala sekolah mengasuh dengan penuh kasih dan semangat sehingga menghasilkan anak-anak yang selalu tampil dengan 5S yakni Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun,"kata Gerardus.

 Sebagai komite sekolah yang mewakili orang tua siswa-siswi, kata Gerardus,  menyampaikan terima kasih kepada suster kepala sekolah dan para guru yang telah mengasuh dan mendidik serta meletakkan dasar yang kuat bagi anak-anak untuk melangkah  ke jenjang pendidikan selanjutnya.

"Ibarat sebuah bangunan jika dasarnya kokoh walaupun diterpa badai seroja, angin tornado atau gempa dashat  sekalipun tidak akan roboh. Dan, itu yang terlihat pada saat ini.  Kita berharap agar 123 anak ini lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya dengan tetap mengukir prestasi, cerdas, berkarakter dan selalu menjaga nama baik almamater,” kata Gerardus.

Dikatakan, selama tiga tahun menjabat sebagai ketua komite, belum menemukan atau mendapat laporan dari orang tua hal-hal buruk terkait sekolah. Sekolah ini telah menorehkan banyak prestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik.

Gerardus juga  menyampaikan permohonan maaf kepada para guru, suster kepala sekolah dan pegawai jika selama enam tahun berada di SDK Sta. Maria Assumpta ada  anak  telah melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hati.

Pengawas Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dra. Yerri L dalam sambutannya, memberikan apresiasi kepada kepala sekolah, para guru, komite, orang tua, serta anak-anak yang kompak memajukan pendidikan di SDK Sta. Maria Assumpta Kupang.

Dalam pengawasan pihaknya, sekolah yang baru meraih predikat A hasil akreditasi tahun ini, merupakan sekolah yang berprestasi, sekolah yang unggul dalam bidang akademik dan karakter yang patut dijadikan model.   

Margareta Maria Jacqueline Princess Mado, sang juara lomba pidato dalam sambutan mewakili teman-temannya, menyampaikan terima kasih kepada suster kepala sekolah, pegawai  serta guru-guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dalam mengajar dan mendidik mereka selama 6 tahun.

Banyak suka dan duka yang dialami selama 6 tahun mengenyam pendidikan di sekolah itu. Dirinya juga meminta maaf jika ada kenakalan mereka selama 6 tahun berada di sekolah asuhan Yayasan Bina Wirawan tersebut yang merepotkan atau menyakiti hati pada guru.

Margareta mengaku bangga bersama teman-teman mengenyam pendidikan di sekolah itu, hingga tamat. Selama di sekolah itu, lebih banyak hal yang menyenangkan, guru-guru mendidikan mereka dengan penuh kasih saying, walau terkadang marah jika ada anak yang nakal. Mereka pun memberikan penghargaan setinggi-tingginya dengan menyanyikan hymne guru pahlawan tanpa tanda jasa yang selalu dikenang.

Pelepasan 123 siswa-siswi itu diawali dengan misa syukur yang dipimpin Romo Aditya. Romo Aditya adalah pastor yang memberikan ret-ret di susteran Belo kepada 123 anak sebelum mengikuti ujian akhir. Selain 123 siswa-siswi tersebut, sekolah juga melepas 4 orang anak berkebutuhan khusus yang juga telah selesai pada jenjang SD.

Acara tersebut juga diisi dengan aneka tarian kreasi dan  puisi dari anak-anak kelas VI yang telah menyelesaikan pendidikan di sekolah itu, disaksikan oleh para orang tua serta undangan lainnya.(*)

Ikuti Berita Pos-Kupang.com Lainnya di GOOGLE NEWS