Berita Nasional

Minta Maaf ke Sri Sultan dan Warga, PSHT dan Brajamusti Sepakat Berdamai Pasca Bentrokan Tamansiswa

Kesepakatan perdamaian disampaikan perwakilan PSHT dan Brajamusti di Mapolda DIY pada Senin (5/6/2023), sehari setelah bentrokan. 

Editor: Ryan Nong
tribunnews.com
Ilustrasi bentrok pemuda 

POS-KUPANG.COM - Dua kelompok massa yang terlibat bentrokan antar kelompok di Jalan Tamansiswa Yogyakarta yakni PSHT dan kelompok suporter Brajamusti sepakat berdamai untuk berdamai.

Kesepakatan perdamaian disampaikan perwakilan PSHT dan Brajamusti di Mapolda DIY pada Senin (5/6/2023), sehari setelah bentrokan. 

Sebelumnya, bentrokan yang melibatkan dua kelompok massa serta warga sekitar terjadi di Jalan Tamansiswa Yogyakarta pada Minggu (5/6/2023) malam.

Polisi bergerak cepat dan mengamankan ratusan orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan itu.

Baca juga: Polisi Amankan 352 Orang Buntut Bentrokan di Tamansiswa Yogyakarta, Korban Luka 9 Orang

Dua petinggi kelompok yang terlibat kerusuhan itupun menyampaikan permohonan maaf pada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan masyarakat DIY pada umumnya.

Permohonan maaf disampaikan langsung ketua cabang Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Bantul, Tri Jaka Santosa.

Tri Jaka mengatakan antara PSHT dengan Brajamusti sudah sepakat untum saling berdamai dan menyudahi permasalahan yang ada.

"Jadi untuk itu kami juga mengimbau warga PSHT karena situasi Jogja sudah kondustif, saya mengimbau warga PSHT di manapun berada, itu tidak boleh masuk ke Jogja. Jangan kotori Jogja dengan kegiatan-kegiatan yang tidak diinginkan," katanya dikutip dari Tribunjogja.com.

Baca juga: Sejumlah Jalan Ditutup Imbas Bentrok Kelompok Massa di Yogyakarta, Termasuk Tamansiswa

"Atas kejadian itu, saya pertama minta maaf kepada Bapak Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kedua kepada masyarakat Jogja, saya betul-betul minta maaf karena ini di luar kemampuan kami dan saya sudah berusaha membendung," sambungnya.

Kedua belah pihak sepakat tidak memperpanjang permasalahan, sebab Tri Jaka menyampaikan beberapa anggota PSHT juga bernaung di kelompok Brajamusti.

"Untuk itu sekali lagi, saya juga minta maaf kepada saudara-saudaraku, pengurus Brajamusti dan semua warga Brajamusti, saya minta maaf yang sebesar-sebesarnya. Sekali lagi untuk warga (PSHT) yang di luar DIY saya mengimbau jangan masuk di Jogja," tegas Tri Jaka.

Sementara Wahyu Baskara yang mewakili Biro Hukum Brajamusti juga menyampaikan hal yang sama ke publik.

Baca juga: Pelajar NTT di Yogya Sebaiknya Jangan Keluar Rumah Pasca Bentrokan Antarkelompok di Babarsari

"Kami mau mengucapkan mohon maaf yang sebesar-sebesarnya khususnya kepada rakyat Jogja, kepada PSHT seluruhnya, bahwa dalam kesempatan ini kami mau menyampaikan bahwa kita semua sudah berdamai, kita sudah sepakat untuk seduluran selawase seperti yang disampaikan oleh bapak Tri Jaka tadi," terang dia. 

Pada prinsipnya, pihaknya mengimbau kepada anggota Brajamusti untuk cooling down dan tidak terpancing oleh oknum provokator. 

"Kami minta tetap tenang, tetap kita seduluran bersama PSHT. Bagaimana pun juga PSHT adalah Brajamusti dan Brajamusti adalah PSHT," pungkasnya. (*)

 

Berita ini telah tayang di Tribunjogja.com

Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved