Berita Lembata

Marno Riangtoby, Pustakawan Asal Lembata Jadi Master Trainer Nasional Latih Pustakawan se-NTT

Program ini mengupayakan terjadinya peningkatan literasi masyarakat melalui peningkatan kualitas layanan perpustakaan umum.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/Humas Perpustakaan Daerah Lembata
Ignasio Mariano Riangtoby atau akrab disapa Marno (baju putih), Pustakawan dari Kabupaten Lembata, merupakan salah satu master trainer nasional dari NTT memberikan pelatihan teknis kepada 23 Desa dengan peserta sebanyak 46 orang Mitra tahun 2023 

LAPORAN REPORTER POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Perpustakaan Nasional RI melalui tim konsultan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis strategi pengembangan perpustakaan teknologi informasi dan komunikasi bagi 450 Perpustakaan Desa /Kelurahan di 136 Kabupaten/Kota pada 34 Provinsi.

Program ini mengupayakan terjadinya peningkatan literasi masyarakat melalui peningkatan kualitas layanan perpustakaan umum.

Ignasio Mariano Riangtoby atau akrab disapa Marno, Pustakawan Kabupaten Lembata merupakan salah satu master trainer nasional dari NTT memberikan pelatihan teknis kepada 23 desa dengan peserta sebanyak 46 orang mitra tahun 2023.

Selain itu peserta juga berasal dari fasilitatie daerah (Fasda) dan PIC 7 Kabupaten sebanyak 14 orang dan 2 orang Fasda dan PIC Provinsial, Konsultan 1 orang, perpusnas 2 orang . Total 65 Orang pada tanggal 22 mei sampai 27 Mei di Swiss Bel Hotel Kupang.

Baca juga: Satlantas Polres Lembata Jaring Kendaraan Roda Dua yang Pakai Knalpot Racing 

Marno dalam kesempatan tersebut mengatakan bimtek digelar untuk meningkatkan budaya literasi, inovasi dan kreativitas, selain itu dapat membantu capaian pembangunan nasional terutama dalam pembangunan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkualitas.

“Melalui bimbingan teknis ini pengelola perpustakaan dapat meningkatkan capacity building atau peningkatan kapasitas melalui layanan. Selain itu mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi," ujarnya.

Marno menjelaskan bahwa Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata telah menjalankan program transformasi berbasis inklusi sosial ini sejak tahun 2022 dan telah melibatkan banyak mitra.

Kepala bidang layanan dan pembinaan Perpustakaan Provinsi NTT Dollyres Chandra mengatakan bahwa saat ini Perpustakaan harus bisa melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tidak sekadar sebagai tempat membaca dan simpan buku.

Baca juga: Profil Matheos Tan, Pria Asal Ambon yang Kini Jadi Penjabat Bupati Lembata

Menurut Dolly, perpustakaan sebagai sub sistem sosial yang perlu dirancang agar memberikan manfaat bagi masyarakat demi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul dalam mendukung Indonesia yang maju.

Sementara itu Andrea Ardi Ananda yang juga adalah Master Trainer NTT mengatakan perpustakaan sebagai wadah pelajaran sepanjang hayat dan memiliki peran terdepan sebagai pusat informasi.

Selain itu Perpustakaan juga sebagai pusat ilmu pengetahuan dalam pengembangan potensi berbasis literasi.

Andrea berharap melalui bimtek ini peserta dapat memiliki motivasi, keterampilan dan peduli akan pengembangan perpustakaan.

Kegiatan Bimbingan teknis ini ditekankan pada strategi dan langkah -langkah praktis untuk mentransformasi Perpustakaan Umum dengan metode pembelajaran, persentasi, diskusi, pemutaran film dan permainan dalam 10 sesi pelatihan. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved