Berita Flores Timur
70 Persen Anjing di Flores Timur Sudah Divaksin, Petugas Terus Turun Lapangan
Tahun ini kita sudah lebih aman dan terkendali. Tahun lalu itu ada sembilan kasus gigitan, tapi semuanya langsung ditangani dengan segera
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur terus melakukan pencegahan terhadap ancaman rabies.
Sedikitnya 18 ribu ekor anjing atau 70 persen dari populasi sudah disuntik vaksin anti Rabies (VAR).
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur, Sebastianus Sina Kleden, mengatakan dokter hewan bersama petugas selalu turun lapangan untuk mencapai sistem kekebalan kelompok.
"Populasi anjing di Flores Timur kurang lebih 26 ribu. Kita sudah lakukan vaksin massal sejak tahun lalu dan mencapai di atas 70 persen," katanya kepada wartawan, Kamis 25 Mei 2023.
Baca juga: Warga Flores Timur Dibunuh di Bima, Jenazah Korban Dipulangkan
Ia mengatakan, sosialisasi dan vaksin massal adalah cara yang cukup ampuh meminimalisir rabies yang disebutnya sangat mengancam keselamatan nyawa.
Meski Flores Timur masuk zona aman lantaran banyak anjing sudah divaksin, namun Sebastianus bersama petugas tetap siaga lantaran rabies bisa mengancam kapan saja.
"Tahun ini kita sudah lebih aman dan terkendali. Tahun lalu itu ada sembilan kasus gigitan, tapi semuanya langsung ditangani dengan segera," katanya.
Ia memaparkan, stok 5000 VAR masih tersimpan dalam gudang untuk penanganan sepanjang tahun 2023. Pihaknya terus melakukan vaksinasi massal untuk menyasar semua anjing peliharaan.
"Pengadaan stoknya sejak tahun lalu untuk penanganan tahun ini. Kita juga sudah bantu 1000 dosis ke saudara-saudara kita di Sikka," katanya.
Baca juga: Dua Pekan Merantau, Pemuda Flores Timur Dianiaya Hingga Tewas di Bima, Mayat Ditemukan di Sungai
Setelah divaksin, kata Sebastianus, jangka waktu anjing aman dari rabies kurang lebih selama setahun. Spesifikasi VAR diklaim cukup baik sebelum vaksinasi lanjutan.
"Tergantung spesifikasinya. Ada yang bisa bertahan 7 bulah, ada yang 1 tahun, ada juga sampai 1,5 tahun," ungkapnya.
Menurutnya, resiko kematian bisa diatasi asalkan setiap kasus gigitan direspon sebagai potensi rabies. Ia juga mengimbau kepada semua pemilik hewan agar kooperatif saat didatangi petugas.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS