Berita NTT

IBI NTT Gandeng UNICEF dan Dinkesdukcapil NTT Gelar Diseminasi PPIA

mendeteksi secara dini bagi ibu hamil yang terinfeksi penyakit-penyakit menular sangat penting melalui program triple desiminasi

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
POSE BERSAMA - Ketua PD IBI NTT bersama perwakilan dari UNICEF dan seluruh peserta. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka meningkatkan pencegahan penyakit-penyakit menular dari ibu ke anak, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) NTT menggelar kegiatan Diseminasi monitoring pelaksanaan Pendampingan masyarakat pada pengobatan ibu hamil dalam program PPIA bagi para Nakes di Kota Kupang.

Kegiatan tersebut, IBI NTT menggandeng UNICEF dan Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dinkesdukcapil) NTT yang berlangsung di Hotel Kristal Kupang, Selasa 23 Mei 2023 secara hybrid.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh, Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil NTT Ruth D. Laiskodat yang hadir secara online.

Dalam sambutannya, Ketua Pengurus Daerah (PD) IBI NTT, Damita Palalangan menyampaikan, pemerintah terus berusaha dan berupaya melalui program-program di masyarakat agar menyelematkan generasi-generasi dalam pertumbuhan yang sehat.

Baca juga: Jalankan Budaya Anti Korupsi di Kemenkuham NTT Itu Gampang

Salah satunya program triple eliminasi bagi ibu-ibu hamil.

Menurut dia, langkah mendeteksi secara dini bagi ibu hamil yang terinfeksi penyakit-penyakit menular sangat penting melalui program triple desiminasi.

Namun, menurut dia selain mendeteksi penting juga untuk menyiapkan program ketaatan pengobatan bagi ibu hamil yang terdeteksi.

Sehingga mampu mencegah penularan penyakit menular dari ibu ke anak yang dikandungnya untuk kemudian lahir menjadi generasi yang sehat dan berkualitas.

Kata dia, pada tahun 2022 lalu, UNICEF melalui IBI NTT bekerjasama dengan Dinkes Kota Kupang melaksanakan pendampingan kepada ibu-ibu yang terdeteksi, terinfeksi HIV.

"Sehingga atas pendampingan itu, hari ini kita akan desiminasikan. Kita bukan hanya ingin dapatkan informasi, tetap kendala apa-apa saja selama proses pendampingan itu berlangsung," ujarnya.

Diharapkan praktek baik yang telah dilakukan di Kota Kupang terhadap ibu-ibu hamil ini, dapat ditularkan ke daerah-daerah lain di NTT.

Baca juga: Jalankan Budaya Anti Korupsi di Kemenkuham NTT Itu Gampang

Sementara itu perwakilan dari UNICEF, dr. Artha Camelia, MPH menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan program nasional.

"ini merupakan bagian dari program Nasional, jadi UNICEF juga sebagai mitra pembangunan, terus mendukung program ini terutama dalam rangka meningkatkan capaian untuk test terhadap ibu hamil juga pengobatannya," ujarnya.

"Diharapkan kegiatan ini dan dampak dari sosialisasi dan pendampingannya bisa mencegah penyakit menular dari ibu ke bayinya. Dimana harapan kami nanti, Indonesia bisa memenuhi komitmennya, untuk mencapai program eliminasi di tahun 2030," tambahnya

Dirinya menjelaskan program Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA), merupakan program pemerintah RI melalui kementrian Kesehatan untuk mencegah penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari seorang 
ibu hamil kepada janin yang dikandungnya.

Menurut dia, melalui Peraturan Kementrian Kesehatan nomor 52 Tahun 2017, tentang triple eliminasi, dimana setiap ibu hamil, saat melakukan pemeriksaan kehamilannya.

"Pertama kali akan mendapatkan pemeriksaan darah untuk mengetahui ibu hamil anemi atau tidak,  pemeriksaan Malaria, dan pemeriksaan terhadap HIV, Sifilis dan Hepatitis B ( atau yang sering disebut pemeriksaan untuk Triple Eliminasi penyakit HIV, Sifilis dan Hapetitis B," jelasnya.

Menurut dia, apabila seorang ibu hamil terdeteksi penyakit, maka segera dimulai pengobatan terhadap ibu hamil tersebut, agar bayinya terhindar tertular penyakit yang diderita seorang ibu. 

Baca juga: Satker PJN Wilayah IV NTT Gerak Cepat Tangani Longsor Jalan Trans Flores Ende-Maumere

"Ibu yang terdeteksi positif HIV, harus mendapat pengobatan segera dan berkelanjutan selama hidupnya, agar janin yang dikandungnya tidak mendapatkan penyakit tersebut," tuturnya.

Dirinya menyayangkan, tidak semua ibu hamil dengan HIV positive sadar untuk selalu berobat teratur dikarenakan berbagai alasan. 

Menurut dia, perlu pendampingan keluarga ataupun sukarelawan masyarakat untuk memotivasi ibu positif HIV agar rajin berobat untuk Kesehatan diri dan bayi yang dikandungnya.

Dinas Kota Kupang didukung UNICEF dan IBI provinsi NTT sejak tahun 2022 menginisiasi model pendampingan pengobatan ibu hamil oleh relawan masyarakat sebagai pendamping Ibu hamil.

Pendampingan ibu hamil dipilih pada mereka yang punya pengalaman terhadap penanganan HIV/ AIDS.

"Hal ini akan membantu keberhasilan pengobatan HIV pada ibu dan keberhasilan pencegahan penularan HIV pada anak yang dilahirkannya," tandasnya.

Diharapkan pelatihan ini mendapat dukungan dari seluruh pihak terkait dalam menjamin pengobatan HIV/AIDS, dan dapat berlangsung dengan baik sesuai standar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat membantu para ibu hamil yang terditeksi penyakit menular, khususnya HIV agar mendapat pendampingan.

"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan nantinya Kota Kupang  dalam hal pencarian orang yang terindikasi positif HIV itu lebih banyak yang terjaring, kemudian dalam kegiatan penatalaksanaan semakin tuntas, sehingga orang bisa memperpanjang hidupnya dengan pengobatan yang teratur akan menekan angka kematian," Ungkapnya.

Baca juga: Gunakan eFishmart, UMKM Perikanan dan Kelautan di NTT Merasa Terbantu

Ia menambahkan bahwa yang perlu diperhatikan adalah adanya pengawasan dalam proses meminum obat dari pihak faskes atau minimal dari pihak keluarga terdekat, sehingga orang tersebut dapat menjalani terapi pengobatan secara teratur.

"Ya artinya bahwa kita tahu HIV/AIDS ini sebenarnya adalah suatu penyakit yang tidak perlu kita Stigmakan, karena dalam kegiatan ada yang orang tahu dan ada pula yang tidak tahu, sehingga melakukan perilaku hal seperti itu tidak tahu dan itu tentunya yang menjadi perhatian bersama," tandasnya.

Disaksikan, kegiatan yang berlangsung secara hybrid itu, tampak para peserta yang terdiri dari para nakes dari seluruh Puskesmas di Kota Kupang, RSU. SK. Lerik, RSUD Johanes, RST Wirasakti, RS. Bhayangkara, KPAD, LSM Flobamora Peduli Jaya, Ikatan Perempuan Positive Indonesia(IPPI) serta berbagai organisasi profesi diantaranya IBI,PPNI, IDI, serius memperhatikan pemaparan materi yang disampaikan oleh Para Narasumber.(*)

Ikuti Berita POS KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved