Berita NTT

Penerimaan Taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang Prioritas Warga Pesisir NTT 

Penerimaan taruna-taruni di Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang tahun ini akan memprioritaskan warga atau putra-putri di pesisir NTT. 

|
Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
DOSEN - Ganang Dwi Prasetyo, selaku dosen Program studi Teknik Penangkapan Ikan Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Penerimaan taruna-taruni di Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang tahun ini akan memprioritaskan warga atau putra-putri di pesisir NTT. 

Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang merupakan satuan pendidikan tinggi berbasis vokasi dibawa Kementrian Kelautan dan Perikanan RI. Kehadiran kampus ini berkaca dari tingkat kemiskinan ekstrim 4,19 persen, lebih tinggi secara nasional yang berada di 4 persen. 

Masyarakat pesisir dalam catatan ada 1,3 jiwa merupakan warga dengan kemiskinan ekstrim. Data dari direktorat sekolah dasar RI tahun 2020, hanya sebagian kecil anak-anak pesisir memiliki kesempatan belajar terapi hanya sampai ke sekolah menengah pertama. 

Baca juga: Lulusan Prodi Mekanisasi Perikanan Politeknik Kelautan dan Perikanan Bisa Jadi Kepala Kamar Mesin

"Dari hal-hal itu sangat memprihatinkan. Jadi kalau kita bicara hendak memajukan sektor kelautan dan perikanan maka harusnya linear dengan pembangunan sumber daya manusia itu sendiri," kata Ganang Dwi Prasetyo, selaku dosen Program Studi Teknik Penangkapan Ikan Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang, Selasa 23 Mei 2023. 

Dari latarbelakang ini, kampus semacam ini didirikan termaksuk di Kupang, Nusa Tenggara Timur atau NTT. Kampus itu memiliki tiga program studi yakni teknik budidaya perikanan, teknik penangkapan ikan dan mekanisasi perikanan. 

Secara khusus, Ganang menjelaskan program studi teknik penangkapan ikan. Program studi ini mendorong lulusan sebagai nahkoda kapal, instruktur dibidang penangkapan ikan, pelabuhan maupun pengawasan perikanan ataupun sebagai wirausahawan. 

Baca juga: Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang Luluskan 90 Wisudawan, Begini Pesan Gubernur NTT

Data yang dimiliki, lulusan dari program studi ini kini telah bekerja di luar negeri seperti Portugal, Taiwan, Afrika dan Jepang. Rata-rata pekerjaan dari lulusan sebagai awak kapal perikanan. Program studi ini juga menerapkan konsep 30 persen teori dan 70 persen praktik. 

Untuk menunjang itu, sistem kurikulum mendorong 70 persen praktik dengan melakukan belajar ke lapangan termaksuk ke dunia industri. Ganang menyebut program studi itu juga memiliki kapal latih dengan ukuran cukup besar yang bersifat juga mengoperasikan alat tangkap ketika latihan. 

Adapun dukungan lain seperti navigasi yang bertujuan memperkuat keahlian taruna-taruni. Disamping itu, mahasiswa juga diberi pembekalan berbasis sertifikasi yang terstandar secara nasional dan internasional. Sertifikasi itu nahkoda kapal, profesi hingga keahlian dalam penangkapan ikan. 

Baca juga: Komnas HAM RI Sambangi DPRD NTT Bahas Masalah Perdagangan Orang di NTT

Berbagai unggulan ini, Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang, khususnya Program studi teknik penangkapan ikan, ingin agar anak-anak pelaku utama atau warga pesisir seperti nelayan, pembudidaya garam, ikan maupun pemasar hasil perikanan, diharapkan agar memanfaatkan kesempatan ini. 

Tahun 2023, Politeknik Kelautan dan Perikanan menargetkan semua peserta yang daftar adalah para warga pesisir. Pembiayaan, kata dia, kampus ini juga memberi beasiswa pendidikan selama pendidikan lewat boarding school. Selain menggelar pendidikan vokasi, ia menyebut pihaknya juga menekankan pada sisi pembinaan karakter. 

"Sehingga tidak hanya menjadikan mereka sebagai profesional tetapi juga berkarakter. Dalam hal ini juga kami tentu berkolaborasi dengan melibatkan tim TNI salah satunya Lantamal VII dan Marinir dalam hal membina karakter anak-anak," ujarnya. 

Baca juga: Gunakan eFishmart, UMKM Perikanan dan Kelautan di NTT Merasa Terbantu

Ganang menyebut kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Sebab, selain mendapat beasiswa hingga profesional secara teknis, lulusan juga ditekankan agar berwirausaha, lewat pendampingan dari kampus lain yang memiliki konsen wirausaha, juga Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) NTT. 

Ganang mendorong taruna-taruni memulai bergeliat ke digitalisasi. Pihaknya juga kini sedang menyusun program digitalisasi perikanan. Hingga kini total ada 529 orang dengan rincian program studi teknik penangkapan ikan ada 171 orang, mekanisasi perikanan ada 86 orang dan teknik budidaya perikanan ada 272 orang. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved