Cuci Piring Demi Predikat Laki-Laki Baru pada Exit Strategi Program I-Will di Desa Niukbaun
Cuci Piring Demi Predikat Laki-Laki Baru (LLB) diungkapkan sejumlah laki-laki saat Exit Strategi Program I-Will di Desa Niukbaun, Kabupaten Kupang
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Ketua Satgas Sarci Durama mengatakan, selama ini paralegal di desa itu rajin masuk keluar posyandu untuk menyampaikan pemahaman tentang perlindungan pendampingan dan anak serta anti kekerasan.
Baca juga: LBH APIK NTT dan ChilFund International Siapkan SDM 20 Paralegal Anak di 8 Kabupaten di NTT
Ansy Rihi Dara mengatakan, Program KTAS NTT yang dikembangkan selama ini yakni kepemimpinan perempuan yang fokus pada tiga pilar, yakni Bagaimana masyarakat dan semua perangkat desa bisa berjuang, bekerja bersama mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan, anak dan disabiltas. Serta upaya pemberdayaan dan penguatan ekonomi masyarakat dan mendorong kepemipinan perempuan di ranah publik. Termask program LLB.
"Harapannya, perempuan tidak saja mendiri dan berkualitas di ruang domestik tapi juga mampu berperan di ruang publik. Tidak saja hadir secara fisik tapi hadir dengan kualitas diri," kata Ansy.

Ansi juga mengapresiasi Kades Nekbaun dan Kades Niukbaun karena telah memberi aura positif untuk melanjutkan protram I-Will guna pembanguanan dan kesejahteraan masyarakat desa. "Saya percaya, tiga pilar itu akan dijalankan jauh lebih baik karena ada semangat dari kades untuk melanjutkannya," kata Ansi yang juga berterimasih kepada Oxfam Indonesia.
Susi dari Oxfam memberi apresiasi pada masyarakat dan KTAS NTT. "Banyak pencapaian yang baik. Meski program berakhir namun harapannya bapak mama terus menjalankan apa yang selama ini telah dilakukan" kata Susi.
Kades Nekbaun dan Kades Niukbaun menyampaikan termakasih kepada Oxfam Indonesia, KTAS NTT dan LBH APIK NTT yang telah mendampingi masyarakat selama lima tahun. Kedua kades itu berharap KTAS NTT khususnya LBH APIK NTT terus mendpaingi masyarakat.
"Semoa komunikasi dan dampingan terus berlangsung dari ibu Ester, LBH APIK NT dan KTAS NTT," kata Kades Frengki dan Kades Ruben.
Daam kegiatan itu, masyarakat membawa produk kerajinan dan kuliner yang mereka hasilkan. Seperti baju, dress, topi yang terbuat dari tenun ikat, kerajinan, produk kue dalam kemasan yang menarik. Produk yang dihasilkan wereka itu sudah memiliki merk, dan usaha mereka juga sudah ada ijin usaha. (vel)
Berikut sejumlah lensa kegiatan yang diabadikan wartawan Pos Kupang dalam kegiatan dimaksud:















Kasus Prada Lucky Namo, Pesan Terbuka untuk Danrem 161 dan Panglima TNI Dari LBH APIK NTT |
![]() |
---|
Kejati NTT Prihatin, Jamin Tim JPU Siap Perang Buktikan Perbuatan Eks Kapolres Ngada |
![]() |
---|
Kejati NTT Luncurkan Klinik Hukum Gratis untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Coreng Institusi Kepolisian, Predator Seksual Anak Briptu MR Tidak Pantas Kenakan Seragam Polisi |
![]() |
---|
Regulasi untuk Mengatur Belis di NTT, Emi Nomleni Sebut Belum Waktunya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.