Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik 9 Mei Damai Sejahtera Kutinggalkan Bagimu Damai Sejahtera Kuberikan Kepadamu

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Damai Sejahtera Kutinggalkan Bagimu, Damai Sejahtera Kuberikan Kepadamu

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/KOMISI KOMSOS K. PADANG
Ilustrasi Yesus memberi pesan kepada murid-muridNya sebelum Ia naik ke Surga. "Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku." 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Damai Sejahtera Kutinggalkan Bagimu, Damai Sejahtera Kuberikan Kepadamu (Pacem relinquo vobis pacem meam do vobis - Yoh 14:27).

RP. Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 4:19-28, dan bacaan Injil Yohanes 14:27-31a (Pekan V Paskah, Beato Nicholas Albergati).

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 9 Mei 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

MANUSIA DAMAI itu selalu membawa Damai

YANG ditinggalkan dan diberikan Tuhan bagi para murid adalah Damai Sejahtera. Itulah kekuatan utama para murid untuk diutus. Demi menghadapi dan alami aneka situasi kehidupan.

PARA murid diutus untuk membawa dan mengusahakan Damai Sejahtera itu. Dunia mesti disapa dan dirangkul dalam DAMAI. Bukan untuk ditaklukkan melalui kekerasan menuju penindasan dan kehancuran.

SETIAP murid Tuhan miliki potensi 'damai sejahtera' itu. Potensi positif itu tinggal diusahakan dan dikembangkan. Yesus, Tuhan, tetaplah jadi inspirasi dan sosok utama sumber Damai Sejahtera kita.

USAHAKAN damai sejahtera itu. Berada di pihak siapapun yang 'alam damai sejahteranya' terkoyak adalah panggilan keberpihakan setiap kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 8 Mei 2023, Tahan Banting dan Pantang Mundur

PADA tingkatan sederhana, namun acapkali sulit, usahakan damai sejahtera dalam lingkungan di mana kita berada. Anda kalian tentu trampil merawat bicara dan menata sikap dalam pijar-pijar cahaya damai demi keteduhan hati sesama.

KEHADIRAN dan kata-kata 'yang bikin orang lain tak nyaman, diabaikan dan tersudutkan' adalah tanda bahwa kita mesti belajar untuk berteduh hati dalam diri sendiri.

SEBAB, yang tak alami 'damai sejahtera' dan merasa bahagia dengan diri sendiri akan jadi sulit untuk bawa keteduhan hati bagi orang lain.

KARENA itulah, ''setiap kita," kata si bijak, "mesti berani merasa berbahagia dan berdamai dengan diri sendiri." Tentu dalam Terang Damai Sejahtera yang ditinggalkan dan diwariskan Yesus, Tuhan.

Verbo Dei Amorem Spiranti (Oleh Sabda Allah Yang Menghembuskan Kasih)

Tuhan memberkati. Amin - Alleluia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved