Konflik Sudan

Konflik Sudan, 538 WNI Siap Dievakuasi Melalui Laut Menuju Jeddah Arab Saudi

Konflik Sudan yang dipicu oleh perang saudara memaksa warga asing di negara tersebut keluar dan pulang ke negara masing-masing.

Editor: Agustinus Sape
Abubakarr JALLOH/AFP via theafricanreport.com
Konvoi yang meninggalkan Khartoum bergerak maju menuju Port Sudan, Minggu 23 April 2023, saat orang-orang melarikan diri dari ibu kota Sudan yang dilanda perang saudara. 

Laman pemantau lalu lintas udara melacak pesawat dan helikopter militer berbagai negara merapat ke Djibouti dan Etiopia beberapa jam selepas baku tembak meletus di Sudan.

Dalam pernyataan pekan lalu, Menteri Retno Marsudi mengatakan, 1.209 WNI berada di Sudan. Sebagian besar belajar di Khartoum. Sebagian dari WNI di Sudan dibawa ke Wisma Duta Indonesia dan KBRI Khartoum beberapa hari selepas pertempuran meletus.

Bukan kali ini saja Indonesia harus mengevakuasi warganya dari Sudan. Kala perang saudara meletus pada 2003, Indonesia juga harus mengevakuasi WNI. Kini, Indonesia harus kembali mengevakuasi warganya lagi-lagi karena alasan perang saudara di Sudan.

Evakuasi dari Sudan kali ini terjadi berselang hampir 14 bulan sejak evakuasi dari Ukraina dilakukan. Pada Januari-Februari 2022, Indonesia mengevakuasi tidak sampai 200 orang dari Ukraina.

Dalam foto yang disiarkan Saudi Press Agency (SPA) pada Sabtu 22 April 2023 ini personel Angkatan Laut Arab Saudi menyambut warga Arab Saudi dan sejumlah negara lain yang dievakuasi dari Sudan. Arab Saudi salah satu negara pertama yang mengevakuasi warga dari Sudan yang sedang dilanda perang saudara.
Dalam foto yang disiarkan Saudi Press Agency (SPA) pada Sabtu 22 April 2023 ini personel Angkatan Laut Arab Saudi menyambut warga Arab Saudi dan sejumlah negara lain yang dievakuasi dari Sudan. Arab Saudi salah satu negara pertama yang mengevakuasi warga dari Sudan yang sedang dilanda perang saudara. (AFP PHOTO / HO / SPA)

Sejumlah diplomat di Khartoum menyebut, evakuasi massal warga asing diduga akan dilakukan pada Senin atau Selasa. Mayoritas warga asing akan diangkut dengan kapal dari Pelabuhan Sudan.

Pelabuhan di tepi Laut Merah itu antara lain paling dekat dengan Pelabuhan Jeddah, Arab Saudi. Sejak ratusan tahun lalu pelabuhan itu menjadi salah satu titik penghubung Sudan dengan Arab Saudi.

Dari Khartoum, pada situasi normal, butuh waktu setidaknya 14 jam berkendara untuk mencapai Pelabuhan Sudan. Dengan pertempuran yang sedang berlangsung, butuh waktu lebih lama untuk perjalanan dari Khartoum ke Pelabuhan Sudan.

Retno telah mengatakan, Indonesia dan sejumlah negara terus mengupayakan penciptaan koridor kemanusiaan di Sudan. Tujuannya untuk menyediakan jalur evakuasi dan pasokan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil.

Baca juga: Cerita Bocah Laki-laki Miskin di Sudan Selatan Memberikan Uangnya kepada Paus Fransiskus

Proses evakuasi oleh negara lain telah dimulai sejak Jumat pekan lalu. Proses dimulai bersamaan dengan pernyataan RSF bahwa mereka setuju menggelar gencatan senjata tiga hari untuk menghormati Idul Fitri. Bersama sejumlah negara di Afrika dan Timur Tengah, Sudan merayakan Idul Fitri pada Jumat.

Dalam pernyataan pada Minggu pagi waktu Khartoum, RSF mengeklaim AS berkoordinasi dengan mereka untuk evakuasi itu. Menurut RSF, AS mengirimkan enam pesawat untuk mengangkut pegawai dan keluarga pegawai Pemerintah AS.

RSF juga berjanji membantu negara lain yang mau mengevakuasi warganya dari Sudan. ”Kami akan berkoordinasi dengan berbagai misi diplomatik untuk memastikan keselamatan warga berbagai negara untuk pulang ke berbagai negara masing-masing,” sebut RSF sebagaimana dikutip Aljazeera.

Hemedti juga menyalahkan Burhan dan pasukannya soal gencatan senjata yang tidak kunjung terwujud. Pada Jumat dini hari, RSF kembali mengumumkan gencatan senjata untuk menghormati Idul Fitri.

Bersama sejumlah negara di Afrika dan Timur Tengah, Sudan merayakan Idul Fitri pada Jumat. ”Saya tidak masalah dengan gencatan senjata. Burhan dan pasukannya tidak mampu menghormati kesepakatan ini,” katanya kepada televisi Al Arabiya.

Riwayat dua jenderal yang bertikai di jantung Konflik Sudan

Gemuruh ledakan, langit-langit yang kelam oleh asap hitam, ditambah ketakutan dan ketidakpastian yang melingkupi ketika peluru dan roket beterbangan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved