Berita NTT
Siswa Ujian di Tengah Genangan Air, Kadis Dikbud NTT Sebut Itu Sumber Ilmu
Belasan siswa di salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Malaka, mengikuti ujian ditengah genangan banjir.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Belasan siswa di salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Malaka, mengikuti ujian ditengah genangan banjir.
Kepala Dinas Dikbud NTT Linus Lusi menyebut genangan banjir yang ada itu merupakan sumber ilmu.
"Banjir Sumber Ilmu," ucapnya, Selasa 18 April 2023.
Linus menjelaskan, kejadian alam ini bukan pertama kali terjadi. Artinya mental siswa telah teruji hadapi tekanan alam. Dari sisi akademik para siswa terinspirasi untuk melihat banjir sebagai sumber ilmu di bangku perguruan tinggi nanti.
Baca juga: Nestapa Siswa SMA Kelas XII di Malaka, Mengerjakan Ujian Sekolah di Tengah Genangan Air Banjir
"Ada pilihan disiplin ilmu untuk jadikan banjir yang meluap yang dapat meningkatkan produksi pertanian atau perikanan kalau didalami keilmuan secara khusus," sebut dia.
Ia berkata kejadian itu merupakan peristiwa alam. Manajemen sekolah juga perlu mengatur dengan baik agar banjir tidak masuk ke kawasan sekolah.
Apalagi menurut dia kejadian ini hampir tiap tahun masalah itu selalu terjadi, namun belum ada upaya mitigasi yang tepat.
"Air itu sebuah anugerah, air hujan. Caranya bagaimana supaya air itu jangan merambah masuk ke ruang sekolah yang mempengaruhi," ujarnya.
Dari aspek lain, mantan Kepala Badan Perbatasan NTT itu menyebut genangan air itu bisa merangsang siswa untuk lebih tepat memilih jurusan sewaktu masuk ke perguruan tinggi.
Ia mengatakan, dengan kejadian itu, soal ujian yang ditampilkan juga perlu melihat secara kontekstual. Hal itu memberi penalaran yang lebih kritis dari siswa.
Dengan ingatan yang ada, siswa akan didorong mendalami masalah yang ada, dalam upaya penanggulangan ataupun membuat alternatif agar genangan itu tidak lagi masuk ke area sekolah.
"Begitu ada kejadian ini maka memberi motivasi dia untuk memilih jurusan di perguruan tinggi tertentu yang mana mengarah kepada tata kelola pengairan dan pemanfaatan ekonomi kita," katanya.
Baca juga: Siswa Sekolah Jam 5 Pagi, Linus Lusi: Upaya Menata Wajah Baru Pendidikan di NTT
Linus juga menyoroti kebijakan daerah setempat agar kejadian serupa tidak lagi terjadi. Baginya banjir merupakan sebuah anugerah yang bisa memicu pengambilan keputusan ke depan.
Dia menilai persoalan ini memang sering terjadi di Kabupaten Malaka, sebagai daerah dataran rendah. Untuk itu sekolah perlu mengantisipasi, khususnya penataan bangunan hingga saluran air.
Sekolah juga, kata dia, bisa bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD, NGO atau Dinas Sosial setempat, agar selalu siap menghadapi situasi kebencanaan demikian.
"Butuh kesiapsiagaan dalam aspek kebencanaan. Kerja sama untuk kita waspada terhadap situasi yang terjadi," ujarnya. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.