Berita Kota Kupang
Imbas Gelombang Pasang, Nelayan Hingga Pemilik Usaha di Pesisir Kota Kupang Rugi Ratusan Juta
Pihaknya mengaku sebelumnya telah menerima informasi dari pemerintah setempat adanya gelombang pasang atau banjir rob ini.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Gelombang pasang di perairan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur berimbas pada kerugian yang dialami nelayan hingga pemilik usaha. Kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Gelombang pasang ini disebabkan, Bibit Siklon Tropis 98S. Nelayan dan pemilik usaha yang ditemui, Senin 10 April 2023, menyampaikan taksasi kerugian akibat cuaca ekstrim ini dari puluhan hingga ratusan.
Pemilik usaha dan nelayan di kawasan Oesapa, Kota Kupang mengungkapkan, gelombang pasang dengan tinggi 4 meter terjadi sejak Senin siang, antara pukul 10.00 hingga 12.00 Wita.
Baca juga: Paskah 2023, Cium Salib Saat Misa Jumat Agung di Kota Kupang Sebagai Penghormatan Ucapan Syukur
"Memang di info yang kita lihat itu gelombang tinggi 2,5 meter. Malam itu belum ada gelombang tapi baru siang tadi jam jam 11 sampai jam 1 siang. Itu gelombang sampai 4 meter," kata pemilik Kafe J.20, Daniel Henuk.
Ia menuturkan seluruh unit usahanya ditempat itu rusak dan memerlukan perbaikan. Area kafe dengan panjang 16 meter itu dipenuhi sampah dan genangan air laut.
Sejumlah properti hingga barang-barang elektronik yang ada di kafenya itu basah kuyup. Tempatnya rusak dan tempat masuk kafenya itu amblas.
Seluruh material dari kafenya sendiri berbahan kayu dengan berbagai macam barang elektronik pendukung mulai dari lampu hingga dengan
"Kerugian secara keseluruhan ini bisa sampai Rp 300 - 400 juta," kata dia.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Kupang Hari Ini, Sabtu 8 April 2023
Ia mengakui sudah mendapatkan imbauan dari pemerintah terkait adanya gelombang pasang atau banjir rob yang akan terjadi ini.
"Sudah kita antisipasi tapi tidak seperti apa yang kita bayangkan," tukas Daniel.
Deretan kafe di Pantai Warna Oesapa ini sendiri selama ini memang dibangun langsung di pesisir pantai.
"Baru kali ini yang parah. Biasanya itu Januari baru gelombang karena hujan lebat tapi ini kali yang parah sekali," ujar pengelola Sunset Kafe, Yanto Nubatonis, saat ditemui lokasi.
Ia mengaku sebagian properti dan barang lainnya sudah disimpan atau dijauhkan dari lokasi pantai sejak Minggu malam, 9 April 2023.
Pihaknya mengaku sebelumnya telah menerima informasi dari pemerintah setempat adanya gelombang pasang atau banjir rob ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.