Paskah 2023

Paskah 2023, Cium Salib Saat Misa Jumat Agung di Kota Kupang Sebagai Penghormatan Ucapan Syukur

Sementara itu, Celsi, salah satu umat yang mengikuti perayaan misa Jumat Agung menyampaikan makna dari cium salib.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
CIUM SALIB- Umat sedang mencium salib Yesus Kristus dalam perayaan misa Jumat Agung di Gereja Sta. Maria Asumpta, Jumat, 7 April 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklasia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Peringati Penyaliban Yesus Kristus, Ratusan Umat Katolik melaksanakan Perayaan misa Jumat Agung yang ditandai dengan mencium salib Yesus Kristus di Gereja Sta. Maria Asumpta Kota Kupang, Jumat, 7 April 2023.

Perayaan misa Jumat Agung di Gereja Sta. Maria Asumpta dibagi menjadi empat sesi. POS-KUPANG.COM, mengikuti misa ke-tiga, yang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Sebelum misa dimulai, tampak umat berbondong-bondong jalan menuju Gereja untuk mengikuti perayaan Misa Jumat Agung. Ratusan umat itu memenuhi vanue yang telah disediakan oleh panitia paskah.

Baca juga: Paskah 2023, Prosesi Jalan Salib Pemuda Klasis Kota Kupang Wujud Kebersamaan Kasih

Selain di Gereja utama dan Aula Gereja, tampak di luar Gereja juga ratusan umat memenuhi tenda dan teras yang lengkap dengan kursinya.

Dalam kotbahnya, Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang mengajak umat untuk saling peduli dan menghormati satu sama lain.

"Yesus mengajarkan kita untuk saling mengasihi. Sebagaimana kita melihat kasih itu dalam diri Yesus Kristus.
Kita tetap saling menghormati dan memahami satu sama lain," kata Mgr. Petrus.

Dalam kotbahnya, Mgr. Petrus juga menerangkan Yesus sebagai Tokoh  yang harus diteladani untuk saling menghormati

"Sebagaimana Yesus yang mengasihi murid-murid-Nya, Dia juga membasuh kaki murid-Nya, maka kita juga patut untuk saling mengasihi dan menghormati satu sama lain,"ungkapnya.

Baca juga: Paskah 2023, Jalan Salib VIII Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang, Pemerintah Minta Umat Maknai Toleransi

Dikatakan, Mgr. Petrus, umat kriatiani sudah dicelupkan dalam air yaang merupakan air keselamatan, namun walaupun demikian, umat kristiani masih berada di dunia yang masih rusak atau dunia yang tidak tertahankan.

"Kita sudah diselamatkan dan sudah dipulihkan kembali, tapi kita masih berada di dunia yang masih rusak , dunia yang tidak tertahankan. Tetapi Yesus yang hadir melalui perayaan ekaristi memberikan kita kekuatan untuk kita bisa mengalami, menjalani dengan penuh sukacita kehidupan yang Tuhan percayakan untuk kita bukan dengan mengeluh,"ujarnya.

Lebih lanjut, Mgr. Petrus sampaikan, untuk perlu memberikan kesempatan kepada dunia dalam menjalankan perannya.

"Kita juga patut untuk memberikan kesempatan kepada dunia ini dan orang lain untuk mereka juga menjalani perannya. Dimana, Secara ekologis, Alam ini sudah memberikan kita makan atau sudah memberi manfaat kepada alam ciptaan lain. Kita wajib menjaga alam ciptaan Tuhan," tegasnya.

Mgr. Petrus berharap, agar umat bisa saling mengasihi dan menghormati satu sama lain.

"Semoga kita juga menjaga martabat satu sama lain, saling membangun, saling mengasihi dan menghormati apa yang diciptakan Allah untuk kita," tutupnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved