Berita Kota Kupang

Imbas Gelombang Pasang, Nelayan Hingga Pemilik Usaha di Pesisir Kota Kupang Rugi Ratusan Juta

Pihaknya mengaku sebelumnya telah menerima informasi dari pemerintah setempat adanya gelombang pasang atau banjir rob ini.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI 
GELOMBANG PASANG - Tampak gelombang pasang yang terjadi di kawasan pesisir pantai Warna Oesapa Kota Kupang. Senin 10 April 2023.  

Sesuai informasi yang beredar, banjir rob ini terjadi dikarenakan adanya aktivitas dari Bibit Siklon Tropis 98S yang bergerak dari Laut Arafura ke Laut Timor hingga ke wilayah Australia. Pergerakan 98S ini berlangsung dari 8 hingga 11 April 2023.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Kupang Hari Ini, Sabtu 8 April 2023

Yanto mengatakan setelah kondisi cuaca tenang kembali barulah pihaknya akan merenovasi kembali kafe yang mereka jalankan itu.

"Pasti tambah pasir sekitar 3 truk, pembersihan lagi, renovasi kembali. Ini bisa Rp 60 juta kerugian. Tapi yang pastinya capek lagi untuk kerja," ungkap dia.

Tobi Nggelan, salah satu nelayan mengaku sudah tidak melaut sejak diberitahukan adanya gelombang tinggi akibat aktivitas sistem 98S.

Ia sudah mengikat perahu miliknya selama ini di tanggul di pesisir pantai untuk mengantisipasi adanya gelombang tinggi tersebut.

Namun gelombang laut yang terjadi Senin siang lebih tinggi dari dugaannya. Ia lantas mengeluarkan perahunya ke darat saat gelombang pasang mulai reda.

Gelombang tersebut membuat perahunya rusak. Baling-baling dan kemudi dari kapal kayunya hancur. Kerugian secara total belum bisa dipastikan karena kapalnya hsrus dibersihkan menyeluruh terlebih dahulu.

"Kalau tadi tidak cepat kita tarik bisa hancur semua," kata dia. 

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut pesisir pulau Timor hingga Rote berpotensi terjadi banjir Rob atau banjir pesisir. 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Stasiun Maritim Tenau Kupang Agung Sudiono Abadi, Senin 10 April 2023, mengatakan selain pulau Timor dan Rote, kejadian serupa juga terjadi di pesisir pulau Sabu - Raijua. 

BMKG, kata dia, telah mengeluarkan peringatan dini untuk tanggal 11-12 April 2023 untuk wilayah tersebut. 

"Banjir Pesisir (Rob) adalah peristiwa naiknya permukaan air laut ke daratan pesisir pantai yang disebabkan oleh air laut pasang atau curah hujan yang tinggi, kemudian menyebabkan daerah disekitarnya tergenang oleh air laut," kata Agung. 

Berdasarkan pantauan data prediksi pasang surut, tinggi gelombang, kecepatan angin, dan curah hujan, sehingga dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah Nusa Tenggara Timur berupa potensi banjir pesisir.

"Masyarakat pesisir pantai diimbau waspada adanya potensi fenomena banjir pesisir (ROB)," sebutnya. 

Agung menambahkan, kejadian ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam, dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di Pelabuhan. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved