Stop Bullying di SMPN 4 Kupang BPHN Mengasuh

Siswa SMPN 4 Kupang diharapkan bisa menerapkan nilai-nilai pancasila yang baik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

|
POS KUPANG/NOVEMY LEO
PBHN MENGASUH - Perwakilan LBH APIK NTT, Dani Manu STh, dan siswa SMPN 4 Kupang usai kegiatan sosilisasi BPHN Mengasuh, dengan tema membekali nilai-nilai hukum dan ketertiban, mencegah kenakalan dan kriminalitas anak dengan memahami nilai Panasila dan kehidupan sehari-hari. 

"Anak Indonesia yang bebas bullying bisa membuat masa depan Indonesia menjadi cerah," kata Adelaide.

Puput J Riwu Kaho mengingatkan agar siswa mesti saling mengasihi satu sama lainnya dan tidak melakukan tindak kekerasan dimanapun dan kepada siapapun.

"Ayo adik-adik, jangan melakukan kekerasan terhadap orang lain karena hal itu akan berdampak sangat serius bagi korbannya. Jadilah anak yang baik, pintar. Mulai belajar menata diri ke arah yang baik dan tetap cool," pesan Puput.

PBHN MENGASUH - Perwakilan LBH APIK NTT, Dani Manu STh, dan siswa SMPN 4 Kupang usai kegiatan sosilisasi BPHN Mengasuh, dengan tema membekali nilai-nilai hukum dan ketertiban, mencegah kenakalan dan kriminalitas anak dengan memahami nilai Panasila dan kehidupan sehari-hari.
PBHN MENGASUH - Perwakilan LBH APIK NTT, Dani Manu STh, dan siswa SMPN 4 Kupang usai kegiatan sosilisasi BPHN Mengasuh, dengan tema membekali nilai-nilai hukum dan ketertiban, mencegah kenakalan dan kriminalitas anak dengan memahami nilai Panasila dan kehidupan sehari-hari. (POS KUPANG/NOVEMY LEO)

Fani berharap siswa tidak saling merendahkan namun saling mensuport dan melindungi.

"Anak SMPN 4 Kupang, tidak boleh lakukan praktek Bully, tidak boleh berkelahi dan tidak boleh saling merendahkan, tapi harus saling menyayangi," pesan Fani.

Salah seorang guru, Desi, berharap agar kegiatan sosialisasi ini bisa memberi dampak positif bagi stiap anak dan guru di SMPN 4 Kupang.

"Mari kita stop bullying. Anak SMPN 4 yang cerdas tidak melakukan Bullying, jadilah anak Indonesia yang sehat dalma pikiran dan sehat di hati," katanya.

Disaksikan Pos Kupang, materi ini disampaikan oleh Dani Manu dan Ester Day ini dibawakan dengan cara sederhana dan menarik sehingga siswa bisa memahami dengan cepat dan baik. Para siswa diajak untuk menyanyi, bahkan melakukan gerakan tiktok dengan tema anti bullying dan anti kekerasan.

Siswa pun diajak untuk menyampaikan pendapat, bertanya dan menajwab pertanyaan nara sumber lalu diajak berdiskusi. Siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan ini diberikan hadiah berupa persem, tumbler dan lainnya.

Baca juga: LBH Apik NTT Minta Penyesuaian Hak Anak di Masa Pandemi Covid-19

Kepala Sekolah Susi Aprijanti, S.Pd berterimakasih atas kedatangan tim LBH APIK NTT dalam kegiatan BPHN Mengasuh program dari Kemenkuham NTT dan LBH APIK NTT

Kasek  Susi mengatakan, selama ini pihaknya selalu berupaya untuk meminimalisir tindakan bullying dan kekerasan di sekolah dan hal ini terus diawasi. Dengan demikian 1.022 siswa dan 83 guru tidak melakukan tindakan bullying apalagi tindakan kekerasan.

"Anak-anak, guru mesti mengetahui bahwa tak boleh ada praktek bulying dan kekerasan di sekolah sehingga proses KBM bisa berjalan dengan baik," kata Kasek Susi.

Kasek Susi menambahkan, berbagai upaya pencegahan yang dilakukan pihak sekolah seperti menerapkan kurikulum merdeka belajar.

"Disana ada pembelajaran P5 dan disitu selalu mengingatkan agar kita tidak melakukan praktek Bullying dan kekerasan di sekolah. Anak-anak dan guru tidak boleh melakukan kekerasan, baik secara verbal maupun fisik," kata Kasek Susi.

Karena itu Kasek Susi berharap apa yang disampaikan tim LBH APIK bisa dipahami dan diterapkan di sekolah. "
"Kami selalu mengingatkan anak-anak untuk terus menjaga rasa kekeluargaan, saling menghargai, menghormati satu sama lainnya. Stop bullynd di SMPN 4 Kupang," kata Kasek Susi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved