Berita Manggarai Timur
Penderita Tumor Mata di Borong Manggarai Timur Butuh Bantuan untuk Berobat
Kini mata Bren mengalami bengkak dan sangat sakit. Bahkan Bren menangis setiap saat karena menahan sakit pada matanya.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Bren (13), warga Toka, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, menderita tumor mata.
tumor mata yang diderita Bren yang disapa ini sudah dioperasi pada beberapa bulan lalu di RS Sanglah Denpasar Bali. Namun, karena keterbatasan biaya, Bren dan orang tuanya harus pulang lebih awal ke kampung halamannya di Toka.
Kini mata Bren mengalami bengkak dan sangat sakit akibat tumor mata yang dideritanya. Bahkan Bren menangis setiap saat karena menahan sakit pada matanya.
Baca juga: BREAKING NEWS, Bocah Kelas 4 SD Tewas Tenggelam di Sungai Waereca Borong Manggarai Timur
Ibunda Bren, Maria Pamut, kepada wartawan, Jumat 24 Maret 2023, menuturkan, Bren menderita tumor pada mata. Tumor itu sudah dioperasi di RS Sanglah Denpasar Bali.
Pasca operasi dokter menyarankan agar Bren bertahan untuk dikontrol pasca dioperasi pada matanya. Namun kerena keterbatasan biaya, sebagai orang tua dengan terpaksa Bren dipulangkan.
"Kami terpaksa pulang ke Manggarai Timur karena biaya hidup di Bali terlalu mahal. Saya ini bukan pegawai yang punya gaji tetap. Mau lama di Bali, uang dari mana," ungkap Maria dengan nada sedih.
"Saya ini pekerja serabutan. Untuk makan dan minum di rumah saja susah. Makanya saya butuh belas kasih dari orang baik untuk membantu Glend,"sambungnya dengan mata berkaca-kaca.
Baca juga: Bencana Longsor di Manggarai Timur, Kadis BPBD NTT Minta Warga Waspada
Maria mengatakan, dokter di RS Sanglah menjadwalkan kontrol pada bulan April mendatang. Namun, saat ini, dirinya hanya seorang single parents mengaku terkendala di biaya transportasi dan akomodasi ke Bali.
Sementara itu pantauan POS-KUPANG.COM, terlihat di rumah Bren hanya berukuran 4x5 meter. Berdinding gedek yang berubang-lubang, lantai semen dan atap seng.
Untuk bagian dapur hanya menggunakan atap sejumlah lembar seng. Dinding tidak ada, dan lantai tanah.
Maria mengatakan, rumah itu dibangunnya sendiri setelah suaminya meninggal. Rumah yang dibangunnya mengunakan hasil tabungan dari hasil bekerja serabutan. (rob)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS