Berita Rote Ndao
Bertemu Bupati Rote Ndao, Tim ISI Jogja dan UKSW Salatiga Komit Ungkap Orisinalitas Tarian Taebenu
Hal ini dibuktikan saat mereka mengunjungi Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu di ruang kerjanya pada Jumat, 24 Maret 2023.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, BA'A - Tim ahli seni tari dan kebudayaan dari Institut Seni Indonesia / ISI Jogja dan Universitas Kristen Satya Wacana / UKSW Salatiga berkomitmen untuk mengungkap kembali (rekonstruksi) orisinalitas atau keaslian Tarian Taebenu dari Kabupaten Rote Ndao.
Hal ini dibuktikan saat mereka mengunjungi Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu di ruang kerjanya pada Jumat, 24 Maret 2023.
Turut hadir mendampingi Bupati Paulina, Sekda Rote Ndao, Jonas M Selly, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Yesy Dae Pany serta Kabid Kebudayaan Disbudpar, Nyongki Ndoloe.
Baca juga: Ramadhan 2023, Ketua MUI Rote Ndao Sebut Sholat Tarawih Pertama Dilaksanakan di 11 Masjid
Dalam kesempatan tersebut, Dosen Seni Tari di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Dr Darmawan Dadijono yang kerap disapa Iwan menyampaikan kedatangan mereka ke Rote Ndao merupakan suatu usaha untuk mengenalkan dan menumbuhkan lagi sebuah karya tari tradisi yang ada di Kabupaten Rote Ndao yaitu Tari Taebenu.
"Kunjungan kami merupakan sebuah usaha dari bidang kesenian / kebudayaan Dinas P dan K Provinsi NTT yaitu usaha untuk mengenalkan dan menumbuhkan lagi sebuah karya tari tradisi yang ada di Kabupaten Rote Ndao yaitu Tari Taebenu," ujar Iwan.
Wujud apresiasi tersebut, diistilahkannya dengan nama rekonstruksi atau mengungkap kembali untuk memunculkan karya dari keaslian tarian Taebenu.
Baca juga: Ini Pesan Wakil Bupati Rote Ndao di Hari Raya Nyepi Saka 1945
Lebih lanjut kata dia, tujuan dari rekonstruksi tarian Taebenu, agar generasi muda bisa paham bahwa inilah keaslian tarian Taebenu dan memang sekarang tarian kegembiraan orang Rote ini sudah mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.
Yang diakuinya, walaupun mungkin si pelaku tidak mengetahui tarian Taebenu itu yang seperti apa.
"Kita akan membongkar kembali berdasarkan latar belakangnya, sejarahnya dan semoga mendapatkan data dari para penari terdahulu," jelas Iwan.
Baca juga: Rayakan HUT ke 21, Kepala BNNK Rote Ndao Sebut Tahun 2019-2023 telah Rehabilitasi 13 Klien
Ia melanjutkan, jika data primernya terungkap, kemudian bisa dijadikan kekayaan non benda untuk Kabupaten Rote Ndao.
Sementara itu, Bupati Paulina pada kesempatan itu mengatakan, tim dari Dinas P dan K Provinsi NTT yang dipimpin oleh Ibu Paulina Samosir bersama tim ahli dari ISI Jogja dan UKSW Salatiga berkunjung ke Rote untuk merekonstruksi keaslian tarian Taebenu.
"Mereka datang ke Rote untuk merekonstruksi tarian Taebenu dalam rangka mengungkapkan kembali keaslian tarian ini," pungkasnya.
Bagi Srikandi Rote Ndao, hal ini akan menjadi catatan penting untuk menggali fakta historis tarian Taebenu, baik secara narasi maupun dokumen dalam bentuk film agar tetap dilestarikan dan dipertahankan. (Rio)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS