BKKBN Cegah Stunting
Kampanye Pencegahan Stunting Akan Terus Digelorakan di Seluruh Indonesia
Pemerintah melakukan kick off mencegah stunting dengan Kampanye #CukupDuaTelur yang diluncurkan oleh BKKBN pusat bersama Tribun Network.
Waaster Kasad Bidang Tahwil Komsos Dan Bhakti TNI, Yudianto Putrajaya mengatakan bahwa TNI terus mendukung program penurunan prevalensi angka stunting di Indonesia. Bahkan katanya KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrahman mengatakan kalau bisa prevalensi angka stunting turun hingga 10 persen.
"BKKBN beragam TNI masih MoU masih membackup masih melaksanakan upaya penurunan angka prevalensi stunting. BKKBN menargetkan turun hingga 14 persen tapi bapak KSAD menyampaikan kalau bisa 10 persen," ujarnya.
Brigjen Putrajaya juga menyebut untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia harus dilakukan secara bersama-sama dan gotong royong.
Baca juga: Angka Stunting Turun Jadi 17,1 Persen, Bupati Sabu Raijua Ucap Terima Kasih
Jajaran TNI AD lanjut Putrajaya sudah melakukan upaya menurunkan angka prevalensi stunting di 15 Pangdam dan 47 Korem serta 342 Kodim dan 3667 Koramil seluruh Indonesia.
"Kepedulian ini harus sama-sama dilakukan karena ini tanggung jawab sesama anak bangsa. Tidak bisa berdiri masing-masing. Petunjuk Bapak KSAD TNI khususnya TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat di sekelilingnya, penanganan stunting ini adalah hal yang khusus dilakukan supaya generasi emas di Indonesia nanti baik," katanya.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof KH Yudian Wahyudi, PhD menyebut untuk mendukung program pencegahan stunting di Indonesia pihaknya melibatkan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka(Paskibraka) di seluruh Indonesia.
Anggota Paskibraka kata Prof Yudian berfungsi sebagai 'role model' atau contoh bagi adik-adik kelasnya di sekolah untuk bersama-sama mensosialisasikan pencegahan stunting di Indonesia.
Tidak hanya itu diharapkan kepada seluruh anggota Paskibraka di Indonesia yang kondisi keluarganya mampu juga diminta menjadi kakak asuh penanganan stunting.
"Kami memasukkan persoalan yang dihadapi milenial dengan tokoh milenial. Kami pinjam mereka tugasi mereka beri penjelasan soal stunting kepada adik-adik mereka di sekolah disamping juga mengajak mereka jadi kakak asuh bagi yang mampu," ujar Prof Yudian.
Selain itu lanjut Prof Yudian, di internal BPIP juga disampaikan soal pencegahan stunting di tanah air. Seluruh insan BPIP katanya diajak untuk bersama-sama menjadi bapak asuh atau kakak asuh.
"BPIP juga menggerakkan ke dalam supaya dari kami menjadi bapak asuh. Memang sudah ada tapi belum maksimal yang jelas kami beri isyarat bahwa siapapun bisa jadi kakak asuh dan bapak asuh," kata Prof Yudian. (tribun network/ais/nas/wly)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.