Opini

Opini Baharudin Hamzah, M.Si: Melabuhkan Harapan di Pundak Muhammadiyah NTT

Pilihan menjadi warga Muhammadiyah karena nilai-niai islam yang dianut Muhamammadiyah adalah islam yang progresif dan islam yang berkemajuan.

Editor: Alfons Nedabang
DOK.POS-KUPANG.COM
Baharudin Hamzah. Aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah Nusa Tenggara Timur ini menulis opini Melabuhkan Harapan di Pundak Muhammadiyah NTT. 

Kelima, pembangunan bidang kesehatan. Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi jumlah angka kemiskinan yang meningkat, berdampak terhadap kondisi ekonomi keluarga yang pada gilirannya berdampak terhadap kondisi kesehatan keluarga.

Gizi buruk dan stunting yang tinggi adalah potret empirik kehidupan sosial warga NTT hari-hari ini. Muhammadiyah NTT perlu memainkan perannya dalam membantu pemerintah dengan menjajaki pendirian rumah sakit Muhammadiyah sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang representatif. Klinik Aisyiyah sekiranya menjadi cikal bakal rumah sakit Muhammadiyah di NTT.

Demikian juga fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat di daerah kepulauan yang jauh dari fasilitas kesehatan semestinya menjadi kebutuhan saat ini.

Baca juga: Tuai Pujian, Universitas Muhammadiyah Kupang Banyak Mahasiswa Nasrani

Keenam, kolaborasi antara persyarikatan, ortom dan pemerintah. Sebagai jalan untuk mengeksekusi semua program dan kebijakan hasil musyawarah wilayah, diperlukan kolaborasi yang kuat antar stakeholders.

Secara internal konsolidasi dan kolaborasi antara Muhammadiyah dan Aisyiyah serta organisasi otonom dalam rangka koordinasi, sinkronisasi program kebijakan.

Egoisme kelembagaan tidak menguntungkan organisasi. Mengokohkan sentimen kelompok, melanggengkan oligarki hanya akan mengantarkan Muhammadiyah dalam kubangan terpuruk.

Muhammadiyah NTT harus bangkit menunjukan eksistensinya. Bagai matahari yang terus menerus memancarkan sinar. Terus bercahaya meski bumi tidak meminta, sampai bumi berhenti berputar pada porosnya.

Perbedaan adalah’bumbu’ cita rasa demokrasi. Namun perbedaan mesti menjadi kekuatan bersama dalam payung teduh Muhammadiyah Nusa Tenggara Timur. Karena Muhammadiyah telah menjadi organisasi sosial kemasyarakatan dan keislaman yang sukses.

Mengutip Hajriyanto Tohari (2016), Muhammadiyah telah menjadi legasi emblematik gerakan massa yang mencatat sukses. Tidak saja secara sosial keagamaan, legasi itu mewujud dalam jangkar sejarah dan laku politik nasional semenjak sebelum kemerdekaan hingga kini.

Mewujudkan harapan diatas menjadi kenyataan tentu tidaklah mudah banyak tantangan dan dinamika kedepan yang harus dihadapi. Karenanya dibutuhkan kolaborasi dan sinergi antar stakeholders dan soliditas tim yang kuat.

Selain itu figur kolektif pimpinan Muhammadiyah NTT kedepan adalah sosok visioner, memiliki idologi Muhamadiyah yang kuat, berakhlaqul karimah, serta siap mewakafkan diri, waktu dan kesempatan secara paripurna untuk ikhlas berkhidmad di Muhammadiyah tanpa pamrih dan berharap apapun.

Seperti pesan pendiri Muhammadiyah KH.Ahmad Dahlan, “hidup hidupkan Muhammadiyah, jangan cari hidup di Muhammadiyah”.

Nuun Wal Qalami wamaa Yasthuruun,
Fastabiqul khairaat, Albirru manittaka
Nashrum minallahi Wafathum Qariib, wa bassyiril mu,minin. (Penulis Aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah NTT, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Kupang 2017)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved