Breaking News

Opini

Opini Ermi Ndoen: Jangan Mengutuk Kegelapan, Mari Nyalakan Lilin Pagi Hari

Beberapa hari ini isu Pendidikan di NTT menjadi “viral”. Terima kasih buat DR Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H, M.Si; Gubernur NTT.

Editor: Alfons Nedabang
DOK POS-KUPANG.COM
Yahya Ado pose bersama Elcid Lie, Ermi Ndoen, Dion DB Putra, Marsel Robot, Ikun Parera dan lainnya pada acara peluncuran Buku Wasiat Jalan, Sabtu 14 April 2018. Terbaru, Ermi Ndoen menulis opini: Jangan Mengutuk Kegelapan, Mari Nyalakan Lilin Pagi Hari. 

POS-KUPANG.COM - Beberapa hari ini isu Pendidikan di NTT menjadi “viral”. Terima kasih buat DR Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H, M.Si; Gubernur NTT. VBL yang berhasil mengangkat keterbelakangan pendidikan di NTT – melalui cara yang tidak biasa.

Viktor meminta agar jam masuk SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di NTT dimajukan menjadi pukul 05.00 Wita yang kemudian digeser ke pukul 05.30 Wita.

Keputusan cepat yang diambil hanya lewat agenda pertemuan bersama para kepala sekolah pada Kamis (23/2/2023) menjadi viral di media sosial melalui video berdurasi 1 menit 43 detik.

Terlihat, Viktor berbicara didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi. "Anak itu harus dibiasakan bangun pukul 04.00 Wita. Pukul 04.30 Wita, mereka sudah harus jalan ke sekolah sehingga pukul 05.00 Wita sudah harus di sekolah," ujar Viktor dalam video viral tersebut.

Kebijakan itu dijalankan dan hasilnya langsung berdampak; setidaknya menurut Google. Jika Anda melakukan pencarian dengan kata kunci “masuk sekolah jam 5 padi di NTT”, maka dalam tempo singkat, - hanya “NOL KOMA EMPAT PULUH DETIK (0,40 detik)”, Google akan menampilkan sekitar 14.200.000 hasil pencarian Anda.

Cara “pintar” seorang VBL – membawa isu keterbelakangan pendidikan yang belum berhasil dituntaskan sampai saat ini ke level “GLOBAL” dengan cara yang tidak biasa. Tidak populis, tapi marketable. Setidaknya sekarang semua mata tertuju ke NTT saat ini.

Baca juga: Opini Yahya Ado: Seandainya Saya Gubernur NTT

Saya bukan pakar pendidikan dan juga tidak bemaksud menambah pro kontra dalam daftar 14.2 juta topik diskusi di Google – walaupun pasti, kalau opini ini dimuat, akan ada tambahan 1 isu di google. Banyak tokoh penting sudah berbicara dan pemerhati pendidikan NTT sudah memberi beberapa masukan terkait kebijakan ini.

Rektor UNDANA, DR Maxs Sanam, termasuk salah satu tokoh pendidikan di NTT yang pertama kali secara terbuka memberi masukan lewat media sosialnya dengan tulisan “Ritme Sirkadian dan Jam Masuk Sekolah lebih awal”.

Ritme sirkadian adalah jam biologis dalam tubuh manusia yang mengatur siklus tidur dan bangun. Maxs berargumen, “Ritme sirkadian adalah hal yang penting dalam menjaga kesehatan fisik dan kinerja akademik siswa”.

Argumen ini dikuatkan oleh dua orang akademisi NTT, DR Jonatan Lassa, dari Charles Darwin University dan Hermina Manlea, Researcher in Science Education, The University of Western Australia.

Keduanya menyatakan, “Masuk kelas jam 5 pagi: kebijakan yang mengabaikan riset tentang jam tidur layak remaja dan jadwal sekolah yang ideal’.

Senada dari level national, Dewi Safitri, alumni Science Tech in Society dari University College London yang sekarang bekerja untuk CNN Indonesia, menyoroti kebijakan ini contoh keputusan pejabat yang kian jauh dari bukti ilmiah.

"Sekolah Jam 5 Pagi dan Pejabat yang Kian Jauh dari Bukti Ilmiah". Dan masih 14.2 juta lebih pro kontra lain yang perlu dibaca di google, kalau Anda punya waktu.

Baca juga: Opini Prof Feliks Tans: Surat Terbuka Kepada Gubernur NTT, Menciptakan Sekolah Unggul

Tidak bermaksud menambah berbagai ulasan ilmiah, saya hanya ingin berbagi beberapa pengalaman pribadi, bagaimana disiplin dan karakter anak dibentuk, ketika anak-anak sempat bersekolah di Australia.

Anak kami saat itu berada di Pre-school dan kelas 1. Banyak hal sederhana yang bisa kita buat untuk memberi kontribusi bagi peningkatan kualitas output pendidikan di NTT.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved