Berita Manggarai Barat
Ruas Jalan Payeti Lumbung Sumba Timur Rusak,Tiga Tahun Tidak Diperbaiki
Ruas Jalan Payeti Lumbung Sumba Timur HHKP
Editor:
Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/BERTO KALURUSAK - Kondisi Jalan Simpang Payeti Lumbung kabupaten Sumba Timur
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ferdinand Edo Putra Naga
POS-KUPANG.COM, SUMBA TIMUR- Ruas Jalan Payeti Lumbung Sumba Timur rusak dan selama tiga tahun tidak diperbaiki. Jalan Ruas Jalan Payeti Lumbung ini merupakan jalan provinsi.
Ruas Jalan Payeti Lumbung Sumba Timur rusak dan selama tiga tahun tidak diperbaiki. Jalan Ruas Jalan Payeti Lumbung ini merupakan jalan provinsi.
Jika dalam kondisi musim hujan jalan ini akan sangat berlumpur dan licin, selain itu di sekitar jalan yang berjarak 200 meter terdapat lubang yang berada di pinggir jalan yang memungkinkan untuk terjadinya longsor.
Baca juga: Pawai Obor di Titik Awal Pekabaran Injil di Sumba, Warnai HUT ke-92 GKS Jemaat Payeti Waingapu
Lurah Lambanapu Naomi Takandunu mengatakan jalan ini sudah rusak sejak tiga tahun lalu dan pihaknya sudah menyampaikan ke Dinas PU untuk menaruh sertu atau material. "Karena merupakan jalan provinsi, maka kita tidak bisa ambil alih," kata Naomi.
"Kemarin waktu musrembang dijanjikan tahun depan akan diperbaiki. Ruas Jalan Simpang Payeti Lumbung merupakan status jalan provinsi, sebelumnya kami hanya minta PU siram seru untuk kasih padat saja," ujarnya.
Terkait untuk laporan pengerjaan ulang ke pemerintah daerah, ia mengakui sementara belum diajukan.
Baca juga: Kepala Desa di Lembata Harus Berani Buat Terobosan Pembangunan Hadapi Ancaman Krisis Global
Menurutnya, yang menyebabkan dari rusaknya jalan itu adalah kendaraan-kendaraan berat, selain itu ia juga mengatakan sudah sempat mengeluarkan surat agar kendaraan berat untuk melewati jalan tersebut.
Ia mengatakan, di sekitar bagian atas jalan terdapat lubang yang mungkin bisa mengakibatkan longsor dan untuk kondisi tersebut, pihaknya akan menyampaikan ke pemerintah agar cepat ditangani.
"Mungkin secepatnya diperbaiki karena memang jalan itu, jalan protokol yang merupakan akses ke berbagai desa dan banyak yang lewat disitu," harapnya.
Sementara itu Bruno Daniel sebagai pengguna jalan mengatakan, setiap hari dirinya biasa melewati jalan itu dan merasa tidak nyaman karena jalan tersebut rusak.
"Apalagi istri saya sedang hamil itu sangat menganggu," katanya.
Menurutnya jalan ini adalah jalan yang diabaikan oleh pemerintah daerah, namun jaln itu merupakan jalan provinsi yang notabene sudah rusak kurang lebih tiga tahun.
Baca juga: Kepala Desa di Lembata Harus Berani Buat Terobosan Pembangunan Hadapi Ancaman Krisis Global
"Setiap kali musim hujan itu biasa piara lele di dalam sana, padahal banyak kendaraan yang lewat disitu, mobil dinas juga lewat disitu, tapi tidak diperbaiki," ucapnya.
"Kadang jalan itu di lewati oleh masyarakat jam 2 subuh, untuk jualan ke pasar dan jalan tidak ada lampu jalan ketemu genangan dan bisa menyebabkan kecelakaan.
Ia juga mengatakan masyarakat jangan hanya menunggu hasil dari pemerintah dan perlu adanya usaha juga dari masyarakat, selain itu masyarakat juga perlu membaya pajak karena dengan membayar pajak termasuk membantu pemerintah dalam membangun. (Cr21)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ferdinand Edo Putra Naga
POS-KUPANG.COM, SUMBA TIMUR- Ruas Jalan Payeti Lumbung Sumba Timur rusak dan selama tiga tahun tidak diperbaiki. Jalan Ruas Jalan Payeti Lumbung ini merupakan jalan provinsi.
Ruas Jalan Payeti Lumbung Sumba Timur rusak dan selama tiga tahun tidak diperbaiki. Jalan Ruas Jalan Payeti Lumbung ini merupakan jalan provinsi.
Jika dalam kondisi musim hujan jalan ini akan sangat berlumpur dan licin, selain itu di sekitar jalan yang berjarak 200 meter terdapat lubang yang berada di pinggir jalan yang memungkinkan untuk terjadinya longsor.
Baca juga: Pawai Obor di Titik Awal Pekabaran Injil di Sumba, Warnai HUT ke-92 GKS Jemaat Payeti Waingapu
Lurah Lambanapu Naomi Takandunu mengatakan jalan ini sudah rusak sejak tiga tahun lalu dan pihaknya sudah menyampaikan ke Dinas PU untuk menaruh sertu atau material. "Karena merupakan jalan provinsi, maka kita tidak bisa ambil alih," kata Naomi.
"Kemarin waktu musrembang dijanjikan tahun depan akan diperbaiki. Ruas Jalan Simpang Payeti Lumbung merupakan status jalan provinsi, sebelumnya kami hanya minta PU siram seru untuk kasih padat saja," ujarnya.
Terkait untuk laporan pengerjaan ulang ke pemerintah daerah, ia mengakui sementara belum diajukan.
Baca juga: Kepala Desa di Lembata Harus Berani Buat Terobosan Pembangunan Hadapi Ancaman Krisis Global
Menurutnya, yang menyebabkan dari rusaknya jalan itu adalah kendaraan-kendaraan berat, selain itu ia juga mengatakan sudah sempat mengeluarkan surat agar kendaraan berat untuk melewati jalan tersebut.
Ia mengatakan, di sekitar bagian atas jalan terdapat lubang yang mungkin bisa mengakibatkan longsor dan untuk kondisi tersebut, pihaknya akan menyampaikan ke pemerintah agar cepat ditangani.
"Mungkin secepatnya diperbaiki karena memang jalan itu, jalan protokol yang merupakan akses ke berbagai desa dan banyak yang lewat disitu," harapnya.
Sementara itu Bruno Daniel sebagai pengguna jalan mengatakan, setiap hari dirinya biasa melewati jalan itu dan merasa tidak nyaman karena jalan tersebut rusak.
"Apalagi istri saya sedang hamil itu sangat menganggu," katanya.
Menurutnya jalan ini adalah jalan yang diabaikan oleh pemerintah daerah, namun jaln itu merupakan jalan provinsi yang notabene sudah rusak kurang lebih tiga tahun.
Baca juga: Kepala Desa di Lembata Harus Berani Buat Terobosan Pembangunan Hadapi Ancaman Krisis Global
"Setiap kali musim hujan itu biasa piara lele di dalam sana, padahal banyak kendaraan yang lewat disitu, mobil dinas juga lewat disitu, tapi tidak diperbaiki," ucapnya.
"Kadang jalan itu di lewati oleh masyarakat jam 2 subuh, untuk jualan ke pasar dan jalan tidak ada lampu jalan ketemu genangan dan bisa menyebabkan kecelakaan.
Ia juga mengatakan masyarakat jangan hanya menunggu hasil dari pemerintah dan perlu adanya usaha juga dari masyarakat, selain itu masyarakat juga perlu membaya pajak karena dengan membayar pajak termasuk membantu pemerintah dalam membangun. (Cr21)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.