Berita NTT

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Kanwil Kemenkumham NTT Gelar FGD

Marciana menambahkan, Kanwil Kemenkumham NTT selaku perpanjangan tangan Kementerian Hukum dan HAM di daerah bertugas melaksanakan pelayanan publik

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ELISABETH EKLESIA MEI
FGD - FGD Penyusunan Rancangan Standar Pelayanan Publik Kanwil Kemenkumham NTT melibatkan pihak eksternal di Ruang Multi Fungsi Kanwil Kemenkumham, Selasa, 7 Maret 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Elisabeth Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusi ( Kanwil Kemenkumham NTT ) menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan pihak eksternal.

FGD Penyusunan Rancangan Standar Pelayanan Publik Kanwil Kemenkumham NTT melibatkan pihak eksternal di ruang Multi Fungsi Kanwil Kemenkumham NTT, Selasa, 7 Maret 2023.

Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone mengatakan, penyusunan dan penetapan standar pelayanan oleh setiap penyelenggara pelayanan publik wajib melibatkan masyarakat dan pihak-pihak terkait.

"Kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen melaksanakan pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas pelayanan publik," kata Marciana.

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham NTT Buka Kegiatan Workshop SPIP dan Pembangunan Zona Integritas 

Marciana menjelaskan, Standar pelayanan adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan teratur.

Marciana menambahkan, Kanwil Kemenkumham NTT selaku perpanjangan tangan Kementerian Hukum dan HAM di daerah bertugas melaksanakan pelayanan publik di bidang hukum dan HAM yang berbasis hak asasi manusia dan teknologi informasi. Secara keseluruhan, terdapat 12 Standar Pelayanan Umum dan 5 Standar Pelayanan Inovasi yang direview dalam FGD.

Adapun 12 Standar Pelayanan Umum, disebutkan Marciana, yakni meliputi pelayanan verifikasi kelengkapan berkas pelaksanaan kegiatan bantuan hukum oleh OBH, pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan fasilitasi harmonisasi rancangan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah, pelayanan perpustakaan, pelayanan Pos Pengaduan HAM, pelayanan pengajuan permohonan pewarganegaraan,

Pelayanan permohonan pelantikan dan/atau pengambilan sumpah/janji notaris, PPNS, dan kewarganegaraan, pelayanan surat keterangan terdaftar partai politik; pelayanan pengadaan barang dan jasa, pelayanan e-katalog, dan pelayanan pemindahan narapidana dan anak didik.

Baca juga: Dorong Kabupaten Peduli HAM, Kakanwil Kemenkumham NTT Pimpin Rapat Pengumpulan Data

Sedangkan, untuk Standar Pelayanan Inovasi yakni Survei Mandiri Kualitas Pelayanan, bantuan hukum gratis bagi warga binaan Pemasyarakatan, pelayanan fasilitasi pendaftaran Perseroan Perorangan, apostille, dan Kewarganegaraan,

“Masukan dari seluruh peserta akan dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan dengan semaksimal mungkin terhadap pelayanan sehingga pelayanan di Kantor Wilayah bisa diterima oleh masyarakat NTT dengan baik,” katanya.

Ketua Pokja Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Erni Mamo Li mengatakan, FGD merupakan tahapan pertama dalam penyusunan standar pelayanan publik, yakni untuk menyelaraskan kemampuan pegawai Kanwil Kemenkumham NTT dengan kebutuhan masyarakat terkait jenis pelayanan publik yang disediakan.

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham NTT Ajak Pegawai Lapas Kalabahi Jaga Integritas 

Adapun masukan dari beberapa peserta terkait pelayanan penyuluhan hukum. Diantaranya, jajaran Kanwil diharapkan tetap turun ke lapangan melaksanakan penyuluhan hukum terpadu walaupun tidak ada permintaan dari masyarakat. Ataupun Jika lokasi tidak terjangkau, penyuluhan dapat dilakukan secara daring.

Selain itu, terkait pelayanan bantuan hukum, peserta FGD memberi masukan agar dilakukan pendataan tahanan yang baru masuk di Lapas/Rutan. Untuk pelayanan perpustakaan, peserta memberi saran agar kanwil kemenkumham perlu menyampaikan kepada masyarakat mengenai layanan ini bersifat terbuka bagi publik.

Sementara untuk pelayanan pengadaan barang dan jasa serta e-katalog, diharapkan ada bantuan pengawasan dari khalayak publik karena proses pengadaan melibatkan pengusaha di lingkungan masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved