Dukung UKM, Kapolda NTT Wajibkan Anggota Pakai Tenun Ikat

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma mewajibkan semua personel mengenakan benda atau aksesoris berbahan dasar tenun ikat.

Hal ini dilakukan untuk mendukung kemajuam UMKM masyarakat NTT.

Salah satunya penggunaan tas selempang bermotif tenun ikat asal Kabupaten Nagekeo yang dibelinya saat kunjungan kerja ke daerah tersebut.

Kepada POS-KUPANG.COM, Selasa 7 Maret 2023, Kapolda NTT mengatakan menggunakan produk lokal seperti tas tenun ikat bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam menekan laju inflasi di NTT.

Baca juga: Istri Polisi Polda NTT Menangis Memohon Bantuan Kapolri, Sebut 3 Anaknya Putus Sekolah

Baginya, kebijakan mewajibkan anggota mengenakan tas anyaman itu karena selain memiliki nilai estetika, juga mendukung produk UMKM di NTT.

Menurutnya, ide dan gagasan tersebut muncul ketika dirinya melakukan kunjungan ke Kabupaten Nagekeo NTT beberapa waktu lalu.

"Saya diberikan cendramata tas tradisional oleh masyarakat di Nagekeo dan ternyata kalau dipake bagus sekali. Dan kalau anggota semua diwajibkan pake maka sudah pasti terjadi pertumbuhan ekonomi masyarakat yang memproduksi tas tradisional ini," jelasnya.

Baca juga: Belasan Polisi Nasional Timor Leste "Seruduk" SPN Polda NTT

Disebutkan, pihaknya sudah mulai menerapkan kebijakan kepada anggotanya. 

"Saya sudah pake tas ini kemana-mana baik acara Seremonial maupun acara resmi. Awal gerakan ini dimulai dari penjabat utama (PJU) Polda NTT," sebutnya.

Ia menambahkan, tas tersebut bisa digunakan untuk mengisi handphone, alat tulis dan barang lainnya seperti keperluan polwan.

Pihaknya berharap Polda NTT menjadi lebih pro aktif terhadap pengembangan produk UKM dan meningkatkan perekonomian daerah. (zee)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS