Berita NTT

Soal PPPK, Marsel Robot: DPRD NTT Segera Mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Menurut Marsel, karena hal ini sangat penting, maka DPR sebagai wakil rakyat harus mempertanyakan itu kepada pemerintah.  

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Dr. Marsel Robot, M.Si Pengamat Pendidikan dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Siti Soleha Oang

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dikbud Provinsi NTT segera membuka formasi penerimaan guru honor dan segera mengangkat guru honorer yang telah memenuhi passing grade P1.

"Jangan biarkan honorer menikmati air mata kesedihannya," kata Pengamat Pendidikan Undana, Dr. Marsel Robot M.Si, Sabtu 4 Maret 2023. 

Selanjutnya pemerintah harus menjelaskan secara transparan kepada publik mengapa formasi tes guru honorer Provinsi  NTT tidak dibuka disertakan alasannya. 

Menurut Marsel, karena hal ini sangat penting, maka DPR sebagai wakil rakyat harus mempertanyakan itu kepada pemerintah.  

"DPRD segera mengadvokasi atau mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuka formasi penerimaan tes guru honorer, kita  sangat membutuhkan guru," katanya.

Baca juga: Pos Kupang Awards 2022, Kopdit Swastisari Ingin Kolaborasi Basmi Koperasi Rentenir

Baca juga: Wagub Nae Soi : Koperasi di NTT Sudah Berikan Kontribusi Aset Rp 10 Triliun 

Dikatakan, distribusi guru di NTT sangat tidak merata oleh karena kekurangan guru. sehingga berdampak pula pada diversitas kualitas pendidikan.

Oleh karena itu , betapa  miris dan perih, ketika NTT dijatahkan oleh pemerintah pusat sebanyak 8000 guru. Ini suatu kepedulian luar biasa terhadap NTT. "Malah kita sendiri yang menelantarkan sendiri keadaan ini," katanya. 

"Terus-terang pilu dengan keadaan ini. Guru adalah aktor paling langsung yang terlibat dalam mendongkrak kulaitas dan menata adab akademis. Jadi di sekolah sangat membutuhkan guru," katanya Marsel. 

Ia menilai, pemerintah kurang serius, bahkan lalai mengurus nasib guru honorer. Berarti  pula kurang menghiraukan  dengan pendidikan di daerah ini. Padahal, lanjutnya urusan ini lebih penting daripada masuk sekolah jam 5 pagi, karena gurulah yang menerbitkan bintang untuk anak muridnya. (cr18)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved