Breaking News

Berita Rote Ndao

Perjuangan Rio Siswa SMA di Rote, Naik Kuda ke Sekolah Sejauh 8 Kilometer Demi Masa Depan

Perjuangan itu dibuktikan Rio dengan menunggangi kudanya dari rumah ke sekolah sejauh 8 kilometer. Ketiadaan transportasi bukan jadi hambatan baginya

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MARIO GIOVANI TETI
TUNGGANG KUDA - Siswa SMAN 1 Rote Barat Daya, Rio Jonatan Adu menunggangi kudanya di dekat ladang sawah, Desa Dalek Esa, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao. Sabtu, 04 Maret 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti 

POS-KUPANG.COM, BA'A - Berbagai hambatan dan tantangan tidak mematahkan semangat Rio Jonatan Adu, seorang siswa di daerah pelosok Desa Dalek Esa, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao untuk mengejar cita-citanya.

Perjuangan itu dibuktikan Rio dengan menunggangi kudanya dari rumah ke sekolah sejauh 8 kilometer. Ketiadaan transportasi bukan menjadi hambatan bagi Rio untuk ke sekolah.

Rio Jonatan Adu merupakan siswa kelas XII MIPA di SMAN 1 Rote Barat Daya.

Baca juga: Siswa Sekolah Jam 5 Pagi, Siswa di Rote Ndao Malah Naik Kuda ke Sekolah

Saat ditemui POS-KUPANG.COM, Sabtu, 4 Maret 2023 di rumahnya, Rio menceriterakan alasan mengapa dirinya pergi ke sekolah dengan menunggangi kuda.

"Waktu itu, saya start motor tidak hidup, motor sudah mogok dan tanpa berpikir panjang, saya pergi ambil kuda di padang. Saat itu pula bapak dan mama sudah pergi ke sawah," ujar Rio.

Menurut Rio, apapun tantangannya, dirinya harus pergi ke sekolah untuk menimba ilmu pengetahuan.

Baca juga: Pemkab Rote Ndao Terima Dokumen Naskah Akademik Program ATSEA-2 dari UNDP

"Saya sekarang sudah kelas 3 SMA, saya harus pergi ke sekolah untuk dapat pelajaran dan mempersiapkan diri mengikuti ujian akhir, meski banyak tantangan yang saya hadapi," tegas Rio.

Ia melanjutkan, dengan melewati medan sulit, Rio pun memacu kudanya pada pagi hari menuju ke sekolahnya.

Sesampainya di sekolah, Rio spontan langsung mendapatkan apresiasi dari kepala sekolahnya karena datang membawa kuda.

"Saya sampai di sekolah, Bapak Kepala Sekolah tanya saya kenapa bawa kuda, saya jawab, saya takut terlambat Bapak," ungkap Rio.

Saat itu, Rio hendak mengikat kudanya di pelataran halaman sekolah, namun tidak ada tempat yang cocok untuk diikatkan kuda.

"Karena ada padang rumput dan pohon di depan sekolah, saya memilih untuk ikat di situ. Dan Bapak Kepala sekolah beritahu security untuk menjaga kuda saya," pungkasnya.

Aksi Rio ini banyak menuai pujian. Rio pun telah menginspirasi banyak temannya agar rajin ke sekolah untuk menggapai cita-cita.

"Untuk teman-teman saya di luar sana, hambatan untuk ke sekolah bukanlah masalah yang sulit. Banyak cara untuk sampai di sekolah dan terutama mendapat pendidikan dalam meraih masa depan," pesan Rio.

Baca juga: Siswa SMAN 1 Rote Barat Daya Tunggang Kuda ke Sekolah, Kepsek: Inspirasi Siswa Lain demi Pengetahuan

Selain menceriterakan perjuangannya ke sekolah, Rio pun menginformasikan bahwa ia mempunyai 2 orang saudara. Rio sendiri merupakan putra kedua dari Bernard Adu dan Juliana Mesakh.

"Kami tiga bersaudara, saya anak kedua," kata dia.

Di samping mengenyam pendidikan di sekolah, Rio juga menjadi anak yang bekerja keras. Usai pulang sekolah, ia membantu ayah dan ibunya menanam padi dan menjaga ladang sawah mereka.

"Kalau saya pulang sekolah, saya bantu bapak dan mama jaga sawah," ucapnya.

Untuk diketahui, Rio juga mewarisi talenta ayahnya sebagai seorang joki kuda dalam pacuan kuda Hus (gelaran budaya pacuan kuda indah orang Rote). (rio)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved