Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 27 Februari 2023, Menjumpai Kristus dalam Diri Orang-orang Kecil
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Menjumpai Kristus dalam Diri Orang-orang Kecil.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Menjumpai Kristus dalam Diri Orang-orang Kecil.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Imamat 19: 1-2. 11-18, dan bacaan Injil Matius 25: 31-46.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 27 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Kita adalah citra dan gambar Allah. Kita dipanggil menjadi kudus seperti Allah itu kudus adanya. Kita juga harus memperlakukan sesama sebagai citra Allah yang mulia dan bermartabat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 27 Februari 2023, Kasihilah Sesamamu
Dalam Injil pada hari ini, Yesus menjelaskan tentang penghakiman terakhir. Ia mengungkapkan bagaimana penghakiman terhadap manusia di akhir zaman.
Penghakiman bukan didasarakan bukan didasarkan pada kedudukan, derajad manusia, kekayaan yang dimiliki, melainkan berdasarkan pada perbuatan yang telah dikerjakannya selama hidup.
Yesus berbicara tentang memperhatikan sesama entah dia itu sahabat atau musuh kita. Ia tidak bicara tentang melayani komunitas atau suatu golongan, melainkan siapa saja yang paling hina dan paling membutuhkan bantuan kita.
Cinta kasih diwujudkan dalam bentuk perhatian kepada sesama yang kurang beruntung, mereka yang lapar, haus, telanjang, sakit, sendirian dan di dalam penjara.
Penghakiman terhadap kita ditentukan oleh perbuatan kasih yang kita lakukan. Kasih bukan sekedar kata-kata indah dan sedap didengar, melainkan juga perbuatan dan tindakan nyata, lembut dan halus yang mengalirkan kehangatan bagi jiwa yang dahaga.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 26 Februari 2023, Bersama Tuhan di Padang Gurun
Kita belajar tentang kasih kepada sesama. Kasih selalu punya nama, meskipun tidak tampak. Kasih selalu berarti berpartisipasi dalam kasih Kristus, entah disadari atau tidak, entah diakui atau tidak.
Di mana saja kasih dijalankan, di situlah kasih Kristus terwujud, tidak peduli bendera dan agama si pelaku. Kasih Kristus dapat terwujud
melampaui batas-batas agama, suku, dan bahasa.
Kontemplasi
Marilah kita merenung dalam hati, apakah hidup kita sudah berarti bagi orang lain ataukah kita hanya memanfaatkan mereka bagi kepentingan kita? Apakah kita cukup memberi apa yang kita punya bagi orang lain, ataukah kita hanya menuntut orang lain melakukan apa yang kita inginkan? Kita berusaha berbenah diri.
Doa
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.