Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 26 Februari 2023, Bersama Tuhan di Padang Gurun
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Steph Tupeng Witin SVD dengan judul Bersama Tuhan di Padang Gurun.
Pergumulan di padang gurun antara Yesus dan iblis terus berlangsung dalam diri kita setiap hari, Dorongan untuk hidup benar di mata Allah memang riil, namun berbarengan dalam posisi sederajat dengan dorongan untuk hidup tidak benar.
Santo Paulus menggambarkan pergumulan spiritual dalam suratnya kepada jemaat di Roma: “..apa yang aku lakukan, aku tidak tahu karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku lakukan, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku lakukan” (Rm 7:15).
Godaan itu sendiri sesungguhnya bukanlah dosa. Godaan itu semacam hasutan, dorongan atau perangsang untuk masuk ke dalam sesuatu yang jahat melalu rasa, mata dan hasrat.
Godaan dapat dilihat sebagai sebuah jalan untuk mengetes kualitas hidup kita. Allah memperkenankan iblis mengetes kita agar kita membuktikan apakah kita berdiri di pihak iblis atau di pihak-Nya.
Dalam godaan si iblis tidak selalu muncul sebagai makluk yang menakutkan seperti yang selalu diajarkan oleh guru-guru agam dan katekis zaman lampau yang mungkin juga zaman ini yaitu separuh binatang yang bertanduk, berkaki serta berekor dan separuh manusia. Iblis bisa tampil dalam diri orang-orang yang kita kenal baik, sopan dan saleh yang mengajak kita korupsi uang rakyat meski kta tahu itu berlawananan dengan moral dan etika Kristiani.
Iblis bisa hadir dalam diri “Nyi Roro Kidul” yang cantik bersuara halus yang bisa membuat kita hilang kesadaran dan melupakan istri di rumah. Bahkan ada adagium: sahabat terdekat adalah musuh paling berbahaya.
Injil hari ini mengingatkan kita: ketika menggoda Yesus, setan mengutip ayat-ayat kitab suci. Saya teringat dulu waktu berjuang Bersama Romo Frans Amanue Pr, Ketua Komisi Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan Keuskupan Larantuka, melawan Bupati Flotim Felix Fernandez yang diduga mengorupsi uang rakyat dalam kasus bencana alam.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Februari 2023, Lewi, Mari Ikutlah Aku
Bupati Felix Fernandez selalu mengutip ayat-ayat Kitab Suci Ketika berbicara kepada rakyat dan jurnalis meski apa yang dia kutip untuk melegitimasi perbuatannya sangat asing dari konteks historis dan tafsiran eksegetisnya.
Maka Dosen Kitab Suci STFK Ledalero, Pater Guido Tisera SVD (almarhum) menulis satu artikel yang sangat menarik di HU Pos Kupang berjudul “Setan pun Bisa Mengutip Ayat Kitab Suci.”
Godaan berkaitan dengan “kehendak bebas”. Allah menganugerahkan kepada kita semua “kehendak bebas” untuk mengetes kasih kita kepada-Nya.
Ujian dari Allah itu terkait erat dengan kebebasan kita sebagai anak-anak Allah.
Manakala kita sedang mengalami/menghadapi godaan, maka kita harus membuat pilihan antara “mengasihi-Nya” atau “tidak mengasihi-Nya”.
Jika kita tidak memiliki “kehendak bebas” untuk mengasihi atau untuk tidak mengasihi, dan jika kita hanya didorong oleh kodrat manusiawi kita untuk mengasihi, maka kasih kita kepada seseorang tidak akan mempunyai nilai.
Menghancurkan “kehendak bebas”, berarti merusak hakikat “kasih akan Allah” yang bersifat bebas.
Diri kita adalah dunia paling kecil. Tapi pertempuran terbesar antara kita dan Iblis justru terjadi dalam “padang gurun” hati kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 26 Februari 2023, Yesus Berpuasa dan Digodai Setan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.