Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Februari 2023, Lewi, Mari Ikutlah Aku
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Levi, Mari Ikutlah Aku.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Levi, Mari Ikutlah Aku.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 58: 9b-14, dan bacaan Injil Lukas 5: 27-32.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 25 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.
Hari ini kita memasuki hari ketiga sesudah Rabu Abu. Kita dihadapkan lagi pada inspirasi baru dari bacaan-bacaan suci.
Bacaan pertama dari kitab Nabi Yesaya yang mengajarkan kepada bangsa Israel akan ketetapan Tuhan secara khusus tentang berbuat kasih kepada orang lain dengan larangan-larangan yang disampaikan Tuhan kepada bangsa Israel melalui mulut Nabi Yesaya.
“Inilah firman Allah, 'apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk, menunjuk orang dengan jari, memfitnah, memberi makan orang yang lapar, maka engkau akan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan” Allah lewat perantaraan nabiNya memberikan nasihat kepada umatNya untuk lebih memusatkan perhatian mereka pada perbuatan-perbuatan kasih dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang jahat. Dan terlebih menghormati dan mengasihi Tuhan lebih dari pada yang lainnya. Itulah ibadah yang berkenan kepada Tuhan.
Dalam bacaan Injil sendiri, St. Lukas menampilkan sosok Lewi sang pemugut cukai yang dipanggil dan mengikuti Yesus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 24 Februari 2023, Puasa yang Dikehendaki Allah
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kisah pemungut cukai dalam kisah Injil hari ini menjadi menarik sekali karena prosesnya yang tampak sangat sederhana. Kejadiannya begitu cepat dan tak berbelit belit.
Kisah itu dimulai saat Yesus melihat seorang pemungut cukai yang bernama Lewi sedang duduk di rumah cukai. Yesus mungkin sedang melewati wilayah itu dalam perjalanan misi pewartaanNya.
Setelah melihat sang Lewi Yesus berkata kepadanya, “Ikutilah Aku. Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu lalu mengikuti Dia”. Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya.
Dan karena makan bersama seorang pemungut cukai, Yesus menjadi pusat perhatian orang-orang Farisi dan ahli Taurat.
Mereka bersungut-sungut karena Yesus makan bersama Lewi yang dianggap sebagai orang berdosa. Entah apa pun itu, Lewi dikenal oleh kalangan masyarakat sebagai orang yang punya status secara sosial dianggap lumayan baik.
Dia bekerja sebagai kaki tangan penjajah Romawi karena bekerja sebagai pemungut pajak. Secara ekonomis pasti dia sangat kaya, karena dia pasti banyak menjalani tugas-tugasnya itu dan bisa mengambil keuntungan dari pajak yang ditentukan oleh penjajah Romawi kala itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.