Kerusuhan Wamena
Pasca Kerusuhan Wamena, Situasi Berangsur Kondusif, Tapi Pelayanan Publik Belum Normal
kembangan terbaru, korban tewas dalam kerusuhan Wamena ternyata bukan hanya 10 orang, melainkan 12 orang.
”Aparat keamanan masih bersiaga dan melaksanakan patroli di seluruh wilayah Wamena hingga kini. Aparat kepolisian setempat juga bersinergi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mengimbau warga tidak terpengaruh isu yang tidak benar dan terprovokasi untuk melakukan aksi anarkis,” kata Ignatius.
Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua Theo Hesegem mengatakan, pemakaman para korban tewas yang merupakan warga setempat telah terlaksana di Wamena pada Sabtu ini di Tempat Pemakaman Umum Sinakma. Ia pun mengungkapkan, para korban tewas diduga akibat tertembak di sejumlah bagian tubuh yang vital.
”Keluarga korban meminta adanya penyelesaian secara adat dan hukum. Mereka juga menuntut pihak RSUD Wamena melaksanakan visum kondisi jenazah para korban,” ucap Theo.
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Papua Laurenzus Kadepa meminta pihak kepolisian mengusut tuntas terkait dengan isu penculikan anak. Sebab, isu tersebut yang telah memicu terjadinya kerusuhan hingga jatuh korban jiwa dan tersebar juga di sejumlah daerah di Indonesia.
”DPR Papua juga meminta adanya investigasi terkait isu penculikan anak. Kami juga meminta Komnas HAM segera mengusut tuntas peristiwa ini,” kata Laurenzus.
(kompas.id)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.