Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 5 Februari 2023, Menebarkan Pengharapan Bersama Tuhan

Renungan Harian Kristen hari Minggu 5 Februari 2023 dengan judul Menebarkan Pengharapan Bersama Tuhan, Masa Depan Sungguh Ada

Editor: Alfons Nedabang
gpdi-hebron.com
Ilustrasi pengharapan. Renungan Harian Kristen Hari Minggu 5 Februari 2023, Menebarkan Pengharapan Bersama Tuhan, Masa Depan Sungguh Ada. 

POS-KUPANG.COM - Artikel Renungan Harian Kristen hari Minggu 5 Februari 2023 ini ditulis Pdt Neti Nunuhitu, merujuk pada Kitab Bilangan 13:25 - 14:10.

Renungan dengan judul Menebarkan Pengharapan Bersama Tuhan, Masa Depan Sungguh Ada ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari dan Februari 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen hari Minggu 5 Februari 2023:

Pengantar

Orang Israel mulai menata hidup sebagai orang merdeka, baru melepas status budak empat ratus tiga puluh tahun. Memori mereka tentang masa lalu di Mesir belum hilang.

Tampaknya sepuluh pengintai berfokus kepada masa lalu, ada pengalaman buruk dan mereka menolak mengulanginya. Mereka ingin hidup sebagai orang-orang merdeka.

Pemahaman Teks

Ada dua orang pengintai yang pulang dengan cerita berbeda, penuh harapan dan sangat berani. Yosua dan Kaleb tidak melupakan masa lalu dan melihat dari sudut pandang berbeda.

Masa lalu bukan hanya tentang Mesir dan perbudakan. Tema utama masa lalu adalah janji Tuhan tentang anah Perjanjian, tanah masa depan.

Bukan tanah masa lalu di Mesir dan tanah padang gurun. Itulah yang membuat Kaleb dan Yosua memandang Kanaan dengan sangat positif dan pulang membawa pengharapan.

Cara pandang dan refleksi yang berbeda mempengaruhi seluruh rakyat bangsa Israel. Sebagian besar bangsa Israel sangat ketakutan dan mulai memberontak setelah mendengarkan suara mayoritas pengintai.

Sungguh menyedihkan, mereka hampir tiba di tujuan, tetapi ketakutan dan keraguan menghentikan langkah mereka.

Upaya Yosua dan Kaleb untuk membangkitkan harapan melalui data yang positif, sia-sia. Suara mayoritas pengintai sebanyak sepuluh berbanding dua, dianggap lebih dapat dipercaya.

Padahal suara kecil yang diwakili Kaleb dan Yosualah yang merupakan suara Tuhan. Pengalaman ini sungguh menyedihkan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved