Berita Kota Kupang

Penyediaan Air Bersih Jadi Kendala Penanganan Stunting di Kota Kupang

George Hadjoh menawarkan pola Bapa Asuh yang melibatkan semua stakeholder. Dengan begitu angka stunting di Kota Kupang bisa turun hingga satu digit. 

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh bersama Komisaris Elitism NTT, El Yuliana Ekawati dan para karyawan sedang membagikan makanan tambahan dan susu bagi bumil dan balita di kelurahan Naimata, Kota Kupang. 

Untuk pemberian makanan tambahan bagi anak stunting, menurutnya dapat memanfaatkan bahan makanan lokal yang kaya nutrisi dan gizi seperti tepung kelor dan tepung ikan. 

Para camat dan lurah juga diminta untuk mendorong para RT serta pendamping posyandu untuk mengejar capaian pengukuran dan penimbangan bayi hingga 100 persen. 

Sementara mengenai kemiskinan ekstrem, Penjabat Wali Kota menjelaskan dari jumlah penduduk miskin berdasarkan sasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), yaitu Individu 102.616 orang dan Keluarga 19.615.

Sasaran itu diintervensi melalui Program Bantuan PKH (Penerima Keluarga Harapan) sebanyak 9.993 KK pada bulan September Tahun 2022. Dukungan yang diharapkan dari pemerintah pusat adalah penanggulangan kemiskinan ekstrem dalam bentuk penambahan kuota bagi penerima bantuan sosial sebesar 50,94 persen dari data PKH.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy, usai mendengarkan pemaparan para kepala daerah menilai secara umum sudah ada progress yang cukup baik dalam upaya penanganan stunting dan penghapusan kemiskinan di NTT termasuk Kota Kupang

Menko juga mengapresiasi sejumlah inovasi yang sudah dilakukan untuk mengatasi keterbatasan yang ada. Menurutnya beberapa hal yang perlu menjadi perhatian serius para kepala daerah antara lain bagaimana membuka mindset masyarakat terutama para orang tua tentang pentingnya pola hidup sehat dan makanan bergizi bagi anak. 

Menko PMK juga mendukung pemanfaatan makanan lokan yang potensial untuk pemenuhan gizi anak. 

Dia juga mendorong pemda untuk mengintensifkan pelatihan petugas dan pendamping lapangan. Untuk mencapai jumlah cakupan bayi yang ditimbang dan diukur di atas 80 persen menurutnya petugas harus jemput bola, turun ke rumah-rumah warga. (Fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved