Berita Sabu Raijua
Rencana Kenaikan Biaya Perjalanan Haji, Abdul Rauf dan Istri Sebut Insya Allah Berangkat
Abdul Rauf menyampaikan bahwa dirinya bersama istrinya telah mendaftar untuk berangkat sejak tahun 2017
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Jevon Agripa Dupe
POS-KUPANG.COM, SABU RAIJUA - Abdul Rauf dan Sehat Makarim, pasangan suami istri di Kabupaten Sabu Raijua yang hendak berangkat untuk melaksanakan ibadah haji tahun 2023 ini mengakui optimis akan berangkat.
Pasangan suami istri ini turut menanggapi rencana kenaikan biaya perjalanan Haji tahun 2023. "Insya Allah berangkat," kata Abdul Rauf singkat saat ditemui POS-KUPANG.COM, Selasa 24 Januari 2023.
Menurut Abdul Rauf, dirinya bersama istrinya telah mendaftar untuk berangkat sejak tahun 2017.
"Kami telah mendaftar awal langsung di Kupang untuk tarif awal sejak 2017,” ujar Abdul.
Baca juga: DPRD NTT Minta Kaji Ulang Terkait Biaya Perjalanan Ibadah Haji
Saat itu Abdul menyampaikan bahwa dirinya bersama istri sedikit terkejut dengan usulan penambahan biaya yang mendadak.
"Kami kaget dan sedikit ragu-ragu karena ini tiba-tiba, sedangkan kami dapat kuota berangkat tahun ini dalam waktu dekat sudah berangkat,” ucap Abdul.
Hal yang sama disampaikan Sehat Makarim istri Abdul Rauf. Ia bersama suaminya sedang menunggu keputusan akhir lewat sidang DPR.
"Kami menunggu kepastian dari pemerintah lewat sidang DPR, untuk tahu pastinya karena waktunya yang tiba-tiba, karena kami butuh persiapan,” kata Sehat.
Baca juga: Jangan Gantung Nasib Jemaah yang Telah Melunasi Biaya Haji
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sabu Raijua, Alexsander menyampaikan bahwa pihaknya akan menunggu keputusan akhir lewat sidang DPR.
”Usulan itu masih akan dibahas bersama Komisi VIII DPR RI, karena itu kita menunggu keputusannya dari kami instansi Vertikal Kementrian tentunya akan mengikuti Regulasi aturan yang akan diberlakukan,” ujar Alexsander.
Dia juga menyampaikan bahwa menurut aturan yang berlaku Jemaah yang akan berangkat Haji dapat menunda keberangkatan dan membatalkan keberadaan.
”Secara regulasi aturan jika nanti rencana yang ada diterapkan dan jemaah belum siap, Jemaah dapat menunda keberangkatan atau membatalkan keberadaan,” jelas Alexsander. (cr22)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.