Berita Kota Kupang
Pria Pembuat Pupuk Kompos di Kota Kupang Ditemukan Tak Bernyawa
Melihat korban tidak bergerak, Ordiana langsung memanggil suaminya, Habel Boymau (57) untuk memeriksa kondisi korban
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bernadus Boymau (60) ditemukan tak bernyawa di lahan kebun jagung yang terletak di RT 15 Kelurahan Bello, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Selasa 24 Januari 2023 sekitar pukul 05.40 Wita.
Pria lansia yang kesehariannya mengolah dedak padi menjadi pupuk kompos tersebut ditemukan dalam posisi tidur menyamping di antara pohon jagung dan dia menggunakan kaos putih lengan biru gelap dan celana pendek berwarna cokelat, serta sendal jepit.
Korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya, Ordiana Oktaviana (51) yang saat itu hendak memetik daun lamtoro untuk memberi makan ternak kambing sebelum pergi berjualan di pasar Osmok.
Baca juga: Penadah Barang Rampasan Kredit Macet, Karyawan Leasing di Kota Kupang Jadi Tersangka
"Seperti biasa sebelum berjualan di Pasar Osmok, saya pergi cari daun lamtoro untuk memberi makan ternak kambing, tapi saat tiba di kebun jagung, saya lihat korban dalam posisi tidur menyamping, maka saya panggil om Nadus sebanyak dua kali tapi tidak menyahut," ungkap Ordiana.
Melihat korban tidak bergerak, Ordiana langsung memanggil suaminya, Habel Boymau (57) untuk memeriksa kondisi korban
Menurut Habel, kondisi korban tidak bergerak dan badannya sudah dingin, serta tidak ada denyut nadi, sehingga Habel bersama beberapa warga setempat langsung memberitahukan RT untuk menghubungi pihak kepolisian.
Beberapa waktu berselang, Piket SPKT Polsek Maulafa Polresta Kupang Kota langsung datang ke lokasi kejadian lalu memasang garis polisi (police line).
Kanit Reskrim Polsek Maulafa, Iptu Yunus Hendrik bersama anggota dan Tim Inavis melakukan olah TKP kemudian mengevakuasi jenazah korban kr RSB Titus Uly Kupang untuk kepentingan visum et repertum.
Baca juga: Buka Rakerda MUI Kota Kupang, Sekda Harap Mampu Menyikapi Persoalan Masyarakat
Selain itu, pihak kepolisian juga telah menghubungi keluarga korban yang berada di Kolbano, Kabupaten TTS guna memberitahukan kematian korban.
Sering Mengeluh Sakit
Menurut keterangan Habel, bahwa selama ini dia bersama korban bekerja menjual pupuk dari sekam padi dan kotoran ternak.
Selama bekerja, korban sering mengeluh sakit di bagian dada, serta tangan dan kakinya mengalami bengkak, namun korban tidak pernah pergi ke dokter untuk memeriksa kondisi kesehatannya.
"Korban mengeluh sakit di uluhati, dan jari tangan dan kaki korban mengalami bengkak, sehingga korban merasa kram saat mengepal jari tangannya, kami minta dia periksa ke dokter, tapi korban menolak dan beralasan nanti saja," jelas Habel.
Selain itu, korban yang tinggal di kos sendirian, kerapkali menunda makan saat sedang istirahat bekerja, bahkan menawarkan makan juga korban menolaknya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.