Berita Kota Kupang
Natal Bersama Tanemalu Feton Nan Lahurus di Kota Kupang, Pater Dismas: Maknai Wajah Dewa Jannus
Setiap kali kita merayakan Tahun Baru, selalu mengingatkan saya akan dewa kuno orang yang Yunani yaitu “Dewa Jannus”.
Penulis: Rosalina Woso | Editor: Rosalina Woso
Melihat dan merakan kebaikan hati ayahnya, Michael tak tahan untuk menangis. Dia menangis karena tidak bisa mengucapkan selamat dan terima kasih buat ayah. Ayah Sudah pergi untuk selamanya.
Kisah Michael ini mau mengatakan kepada kita bahwa, kadang kita engan untuk membuka hadia Allah untuk kita. Kita tahu bahwa Allah itu mahabaik, tetapi kita memilih untuk tidak membuka dan memaksakan konsep kita sendiri.
Allah selalu memberikan hadiah yang terbaik untuk kita dan selalu melihat kemampuan kita masing-masing. Saya mengambil contoh dalam Injil Matius 25: 14-30. Kisah tentang Allah memberikan talenta kepada para hambanya. Yang pertama, Allah memberikan 5 talenta. Kepada yang kedua, Allah memberikan 2 dan kemudian 1 talenta.
Allah mau agak kita gunakan dengan baik. Kita berjuang untuk melipatkan gandakannya. Yang 5 menjadi 10 dan seterusnya.
Baca juga: Warga Minta Pemkot Perbaiki Lampu yang Rusak di Taman Nostalgia Kota Kupang

Sekali lagi, Natal dan Tahun Baru adalah hadiah istimewa dari Allah untuk kita semua. Terimalah dan gunakan dengan sebaik-baiknya.
Kedua, “Do it God’s way” (Lakukanlah Seturut Cara Allah).
Kitab Nabi Yesaya 55: 8-9, “ Rancangan-Ku bukanlah rancangan-mu dan jalan-mu bukanlah jalan-Ku demikian firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalan-mu dan rancangan-Ku dari rancangan-mu. Jalan dan cara Tuhan selalu lebih baik dari jalan dan cara kita. Orang bilang kegilaan adalah “Melakukan hal yang sama secara terus menerus dan mengharap hasil yang berbeda”. Kalau tahun lalu gagal, karena cara kita yang salah, jangan lakukan lagi di tahun yang baru ini, tetapi pakailah cara yang lain.
Saya mau mengingatkan kita semua bahwa, cara Tuhan kadang tidak mudah untuk mengerti. Kadang caranya sangat sederhana, kadang rumit, kadang kurang masuk Allah bahkan mustahil. Dalam Injil Lukas bab 5: 1-11, setelah semalam suntuk Petrus dan teman-teman bekerja tetapi tidak menangkap ikan satu ekor pun.
Namun pagi hampir semua orang mau Kembali ke darat, Yesus datang dan memberikan perintah kepada Petrus untuk bertolaklah ke tempat yang dalam dan terbarkanlah jalan untuk menangkap ikan. Sudah siang, dan tidak masuk akal, seorang tukang kayu menyuruh seorang nelayan untuk bagaimana menanggap ikan.
Petrus sedikit engan, tetapi karena Tuhan yang menyuruh makan dia melakukannya juga. Aneh tapi nyata, bahwa ternyata cara Tuhan membuahkan hasil besar yaitu mereka untuk pertama kalinya menangkap ikan sebanyak itu. Inilah cara Tuhan, dan memang cara yang terbaik. Atau pengalaman Naaman yang menderita kusta datang dari Sirya untuk berobat di Nabi Allah “Elisa”.
Baca juga: Dinkes Kota Kupang Siapkan 4000 Dosis Vaksin Jenis Indovac Bagi Masyarakat

Ketika dia datang, Nabi Elisa tidak ketemu dengan dia, dan hanya menyuruh untuk pergi mandi tujuh kali di sungai Yordan. Naaman mendengar suruhan Nabi itu, Ia menjadi menyesal dan berkata, bukankah sungai-sungai Damsyik lebih baik daripada sunggai di Israel? Aku akan lebih baik mandi di sana, dari pada di sini?
Tetapi hamba Naaman berkata kepadanya, “Bukankah tuan akan melakukannya, jika Nabi Allah itu menyuruh tuan untuk melakukan hal yang sulit? Naaman menyadar bahwa apa yang dikatakan hambanya itu, masuk akal, dan akhirnya ia melakukkannya juga.
Ia lompat masuk di sungai Yordan tujuh kali. Dalam Kitab 2 Raja-raja 5: 14, dikisahkan bahwa tubuhnya menjadi pulih kembali seperti tubuh seoarang anak.
Saya mau tegaskan lagi bahwa Cara Tuhan selalu lebih baik dari cara kita. Satu hal yang saya tahu pasti adalah, bagi kita adalah mustahil, tetapi tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Ketiga, Berikanlah yang terbaik untuk Tuhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.