Berita Kota Kupang
Natal Bersama Tanemalu Feton Nan Lahurus di Kota Kupang, Pater Dismas: Maknai Wajah Dewa Jannus
Setiap kali kita merayakan Tahun Baru, selalu mengingatkan saya akan dewa kuno orang yang Yunani yaitu “Dewa Jannus”.
Penulis: Rosalina Woso | Editor: Rosalina Woso
Kadang, kita melihat hadiah istimewa Allah yang terbungkus rapi, dan kita engan untuk membukanya. Sehingga kita selalu membangun konsep sendiri bahwa Allah kurang baik untuk kita. Bukankah Allah memberika kita tahun Baru yang sama?
Bukankan kita semua mendapat 365 atau 366 hari dalam setahun? Bukankah kita semua mendapat dua belas bulan dalam setahun, tiga puluh atau 31 hari dalam sebulan dan tujuh hari dalam seminggu serta 24 jam dalam sehari ini? Kalau semuanya sama mengapa ada perbedaan?
Bedanya terdapat dalam bagaimana kita menerima dan memaknainya dalam kehidupan kita selama setahun. Kadang kita engan untuk membukanya hadiah dari Allah.
Saya ingat kisah tentang “Michael” dari Australia. Seminggu Sebelum ulang tahunnya yang ke -17, dia singgah di kantor ayahnya untuk memberitahukan kepada bapa-nya tentang Ulang Tahun-nya. Kisahnya sebagai berikut:
Michael mengatakan kepada ayahnya, “Bapa minggu depan adalah ulang tahun saya yang ke -17. Saya mau dapat hadiah istimewa dari bapa”.
Ayah-nya, senyum dan katakan: “Michael mau hadiah apa? “Saya, ingin membeli mobil yang paling mewah jawab Michael. Ayahnya, melanjutkan percakapan dan bertanya “berapa hargainya? Kata Michael 193 ribu dollar Australia, (kira-kira 2 Miliard lebih dalam rupiah).
Baca juga: Pemasangan Sr oleh Perumda Air Minum Kota Kupang Telan Biaya Miliaran Rupiah

Ayahnya, tersenyum, dan Michael melanjutkan percakapan mereka dengan berkata: ”Bapa jangan kecewakan saya. Saya tahu bapa yang paling terbaik bagi saya”. Setelah mengatakan demikian Michael meninggalkan ayah tanpa mengucapkan selamat pisah buat ayahnya.
Seminggu kemudian, ketika semua sekeluarga berkumpul untuk merayakan hari ulang tahun Michael, seperti biasanya semua anggota keluarga berkumpul dan masing-masing memberikan ucapan ulang tahun dan memberikan hadiah kepada yang berulang tahun.
Waktu itu, mamanya Michael yang memberikan ucapan pertama dan menyerahkan hadiah, sesudah yang lain, dan terakhir ayahnya. Michael lebih mengharapkan hadiah dari ayahnya. Ketika Michael terima hadiah ayah, dia melihat bungkus mirip bentuk Alkitab.
Ketika dia buka memang dia melihat Alkitab. Karena pikiran dan konsep Michael adalah kunci Mobil, maka Michael kecewa dan dia meninggalkan semua anggota keluarga dan pergi ke kamar tidur dan membuang hadiah ayahnya di sudut kamarnya dan terus membanting dirinya di tempat tidur dan berkata, “Aku sangat kecewa” dan mengapa ayah tidak berikan hadiah yang saya minta? Menangis dan kecewa, akhirnya ia tertidur.
Keesokan hari sesudah bangun pagi, Michael langsung ke sekolah tanpa mengucapkan selamat pagi buat ayah, Ibu dan anggota keluarga lain. Michael masih kecewa. Siang, kira-kira jam 12: 30, Michael menerima telephone dari ibunya, agar secepatnya ke rumah sakit karena ayahnya kena strouk dan tidak sadar. Ia berusaha untuk ke rumah sakit untuk bertemu dengan ayah.
Sebelum Michael tiba di rumah sakit, ayah sudah meninggal. Dia masuk dan melihat ayah berbaring kaku tak bernyawa. Michael kecewa dengan dirinya, dengan Allah dan mengalami kesedihan yang mendalam.
Akhirnya, ia kembali ke kamar untuk menangis seorang diri. Sementara menangis, dia melihat lagi hadiah ayahnya yang masih terbungkus yang terletak di sudut kamarnya. Ia melihat dan memberanikan diri untuk membuka hadiah ayahnya. Ia melihat sebuah Kitab Suci yang bagus.
Baca juga: DPRD Kota Kupang Minta Pemkot Optimalkan Sumber PAD

Lembaran pertama, Michael melihat tulisan tangan ayahnya, yang berbunyi: “Michael anakku yang terkasih, Buku ini akan menuntunmu hidup di masa depan, gunakanlah dengan baik.”
Sedang pada lembaran kedua, terselip cek sebanyak 200 ribu dollar. Dengan catatan kecil, gunakan uang ini untuk mobil kesukaanmu dan sisanya untukmu bisa berpesta dengan teman-temanmu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.