Berita Manggarai Timur

Warga Harap Bangun Permanen Tambah Ruangan Kelas Larok SDI Wae Ciu Manggarai Timur

untuk sementara mereka menggunakan rumah kosong dari org tua murid guna melaksanakan kegiatan belajar mengajar

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
FOTO BERSAMA - Murid TRK Lorok foto bersama usai membongkar puing bangunan TRK yang ambruk, Senin, 2 Januari 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Orang tua murid dan masyarakat mengharapkan agar bangunan untuk Tambahan Ruang Kelas atau TRK Lorok sekolah Induk, SDI Wae Ciu di Desa Satar Kampas, Kecamatan Lamba Leda Utara atau LAUT dibangun secara permanen. 

Harapan warga itu disampaikan Kepala SDI Wae Ciu, Damianus Sati kepada POS-KUPANG.COM, Kamis 5 Januari 2023

Menurut Damianus, TRK itu secara darurat yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat karena mengingat jauh dan melewati sungai untuk bisa sampai di SDI Wae Ciu sebagai sekolah induk. 

Baca juga: Ombudsman RI Sebut Pelayanan di Manggarai Timur Utamakan Kepentingan Masyarakat

Ada pun TRK Larok, kata Damianus sudah berusia tujuh tahun masih menggunakan gedung darurat yang dibangun swadaya oleh masyarakat. 

Kini bangunan TRK yang berukuran 20x5 meter itu, lanjut Damianus, telah ambruk diterpa angin kencang hingga rata tanah, Senin 2 Januari 2023 kemarin.

Dengan ambruknya bangunan TRK darurat itu, kata Damianus, untuk sementara mereka menggunakan rumah kosong dari org tua murid guna melaksanakan kegiatan belajar mengajar atau KBM sambil menanti beberapa hari ke depan untuk pembangunan kembali gedung itu secara swadaya. 

Damianus juga menerangkan, untuk saat ini jumlah murid di TRK Lorok sebanyak 54 orang, guru 4 orang dan 1 guru agama. 

Camat LAUT, Agus Supratman, mengatakan, dalam peristiwa ambruknya bangunan darurat itu, tidak ada korban jiwa, karena saat itu siswa-siswi dan guru sedang libur.

Baca juga: Ombudsman RI Sebut Pelayanan di Manggarai Timur Utamakan Kepentingan Masyarakat

Namun terdapat banyak terdapat kerusakan fasilitas sekolah berupa kursi 42, meja 35, rak buku 5 dan papan tulis tripleks 5 lembar. 

Selain itu, seng, balok kayu, papan dinding dan pintu juga mengalami kerusakan berat.

Taksasi kerugian material bangunan darurat dimaksud setelah dihitung bersama tukang setempat mencapai Rp 52.750.000. Jumlah ini tidak termasuk swadaya warga dan pihak pihak yang merasa peduli dengan kondisi bangunan itu. 

Agus juga menerangkan, bangunan darurat untuk TRK itu berusia 7 tahun. Bangunan itu untuk 5 rombongan belajar bagi 54 orang peserta didik saat ini. 

Dikatakan Agus, pasca ambruknya bangunan itu, Pemerintah Kecamatan LAUT bersama Pemerintah Desa Satar Kampas, serta pihak SDI Wae Ciu selaku sekolah induk langsung berupaya beri solusi bagi 54 peserta didik agar tetap mengikuti KBM pada tempat alternatif sementara yang disediahkan.

"Tempat KBM alternatif sementara adalah di rumah warga, sambil menanti bangunan didirikan kembali. Solusi ini diambil berkat kesepakatan bersama pihak Kecamatan, Forkopincam, Desa, pihak sekolah induk dan komite sekolah. Sedangkan target persiapan swadaya material warga hingga mendirikan bangunan hanya 10 hari,"terang Agus. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved