Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 8 November 2022, Menjadi Hamba yang Setia dan Rendah Hati
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Menjadi Hamba yang Setia dan Rendah Hati.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Menjadi Hamba yang Setia dan Rendah Hati.
RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Titus 2:1-8 11-14; dan bacaan Injil Lukas 17:7-10.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 8 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Kopi dan gula. Jika kopi terlalu pahit, gula disalahkan karena terlalu sedikit. Jika kopi terlalu manis, gula juga disalahkan karena terlalu banyak.
Jika takaran kopi dan gula seimbang, orang memuji: kopinya mantap.
Namun, bila berhubungan dengan penyakit, barulah disebut penyakit gula.
Nasib gula mirip dengan keadaan seorang hamba. Hamba melakukan tugasnya tanpa popularitas, pujian, penghargaan (ay. 7-8), dan tanpa ucapan terima kasih (ay. 9).
Seorang hamba bekerja tanpa mengenal lelah dan tidak mengharapkan balasan dari tuannya.
Mereka memegang prinsip ini, “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”
Pelayanannya tidak diperhitungkan sebagai jasa (ay. 10). Fokus seorang hamba hanyalah bagaimana menyenangkan hati tuannya. Dia tidak memikirkan upah, kepentingan dan kenyamanannya sendiri.
Seorang budak atau hamba adalah orang yang telah dibeli. Dia menjadi milik tuannya.
Rasul Paulus mengatakan bahwa kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar (1Kor. 6:20, 7:23). Berarti kita adalah milik Tuhan, hamba Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 8 November 2022, Terbuka untuk Bekerja Sama dengan Rahmat Allah
Tentang hamba, Yesus mengatakan, “Anak Manusia datang tidak untuk dilayani, melainkan untuk melayani” (Mark 10:45).
Hamba menggambarkan kaum miskin pada zaman Yesus, yang disebut Anawim, sedang menanti Mesias.