Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 2 November 2022, Hari Arwah Semua Orang Beriman yang Telah Meninggal

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Hari Arwah Semua Orang Beriman yang Telah Meninggal.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 2 November 2022 dengan judul Hari Arwah Semua Orang Beriman yang Telah Meninggal. 

Lalu bersama Maria akan memuji dan memuliakan Allah dalam persekutuan semua orang kudus. Hidup atau mati, kita tetap milik Kristus.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Mengapa arwah orang beriman diperingati pada bulan November? Lalu mengapa dipilih tanggal 2 November?

Umat Kristiani telah berdoa bagi para saudara/ saudari mereka yang telah meninggal sejak masa awal agama Kristen.

Liturgi-liturgi awal dan teks tulisan di katakomba membuktikan adanya doa-doa bagi mereka yang telah meninggal dunia, meskipun ajaran detail dan teologi yang menjelaskan praktek ini baru dikeluarkan kemudian oleh Gereja di abad berikutnya.

Mendoakan jiwa orang-orang yang sudah meninggal telah tercatat dalam 2Makabe 12:41-42.

Di dalam kitab Perjanjian Baru tercatat bahwa St. Paulus berdoa bagi kawannya Onesiforus (lih. 2Tim 1:18) yang telah meninggal dunia.

Hal ini menunjukkan bahwa jemaat Kristen perdana percaya bahwa doa-doa mereka dapat memberikan efek positif kepada jiwa-jiwa yang telah wafat tersebut.

Kitab Perjanjian Baru secara implisit mengajarkan adanya masa pemurnian yang dialami umat beriman setelah kematian.

Secara tidak langsung Yesus mengajarkan bahwa ada dosa-dosa yang dapat diampuni setelah kehidupan di dunia ini, (lih. Mat 12 : 32) dan ini mengisyaratkan adanya tempat/ keadaan yang bukan surga karena di Surga tidak ada dosa; dan bukan pula neraka karena di neraka sudah tidak ada lagi pengampunan dosa.

Rasul Paulus mengatakan bahwa kita diselamatkan, “tetapi seolah melalui api” (1 Kor 3 : 15).

Pada abad awal, nama-nama jemaat yang sudah meninggal dituliskan di atas plakat.

Di abad ke-6, komunitas Benediktin memperingati jiwa-jiwa mereka yang meninggal pada hari perayaan Pentakosta.

Pada tahun 998, perayaan hari arwah menjadi peringatan universal di bawah pengaruh rahib Odilo dari Cluny.

Ia menetapkan perayaan tahunan di rumah-rumah Ordo Benediktin pada tanggal 2 November, yang kemudian menyebar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved