Pesparani Nasional 2022
Pesparani Nasional 2022, Kontingen Maluku Juara Umum Raih 5 Emas Juara Bertahan Kaltim Raih 1 Emas
Pada perlombaan yang diikuti para peserta sejak tanggal 28 Oktober 2022 itu tampil sebagai juara umum yakni kontingen Provinsi Maluku meraih 5 emas
Albert juga memuji tenun ikat NTT yang beragam dan eksotik. Dia dan teman-temannya memborong banyak kain tenun ikat NTT untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Ia berharap suatu saat nanti kelompok paduan suaranya dapat tampil dengan menggunakan motof tenun ikat NTT.
Kontingen Provinsi Gorontalo sangat terkesan dengan keramahan masyarakat NTT. Menurutnya, masyarakat NTT menjujung tinggi rasa persaudaraan.
Baca juga: Pesparani Nasional 2022, 34 Pemazmur Tampil Memukau Dalam Kategori Lomba Mazmur Dewasa
Kesan tersebut disampaikan Karona Jadiaman Sianiga, peserta lomba Pemazmur dari Provinsi Gorontalo. Bagi Karona, berada di Kota Kupang seperti berada di rumah sendiri.
"Kami merasa berada di NTT ini sama di daerah sendiri. Karena, NTT ini rasa persaudaraannya yang sangat tinggi. Bahkan mulai dari penjemputan di bandara dan saat pembukaan Pesparani Nasional 2022 pun kami merasa tidak sendiri," ujar Karona saat ditemui setelah mengikut misa di Gereja Santa Maria Assumpta, Minggu 30 Oktober 2022.
Monika Agustina Firnando mengaku sangat senang berada di Kota Kupang. "Saya senang sekali, selain mengenal teman baru dari provinsi lain juga mendapat ilmu baru, apalagi orang NTT ini ramah sekali," ujarsiswa SMKN 1 Gorontalo ini.
Sementara Kontingen Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali ke kampung halamannya dengan membawa oleh-oleh daging sei.
Menurut Ketua Kontingen NTB, Edi Fernandes, daging sei merupakan oleh-oleh yang berharga.
"Kemarin kami keliling berebutan sei babi dan sei sapi. Sei yang begini-begini tidak ada di Lombok, hanya ada di Kota Kupang. Jadi ini oleh-oleh yang sangat berharga bagi kami," ucapnya.
Edi Fernandes juga mengungkapkan kesannya selama berada di Kota Kupang. "Kami merasa puas dengan penerimaan dan penyelenggaraan Pesparani di Kota Kupang. Ini sangat luar biasa," puji Edi Fernandes.
Baca juga: Pesparani Nasional 2022, Tarian Kecak Bali dan Tarian Ronggeng Ramaikan Expo Nusantara di Kupang
Pesparani Nasional I di Ambon
Pesparani Nasional I diselenggarakan di Kota Ambon, Provinsi Maluku selama 27 Oktober - 2 November 2018. Acara pembukaan berlangsung di Lapangan Merdeka, Sabtu 27 Oktober malam.
Kegiatan bertajuk Bersatu Dalam Keberagaman Wujudkan Persaudaraan Sejati dari Maluku untuk Indonesia diikuti lebih dari 8.000 peserta dari 34 provinsi di Indonesia.
Dikutip dari laman kemenag.go.id, website resmi Kementerian Agama, gelaran akbar kali pertama umat Katolik sepanjang sejarah di Indonesia itu dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Gubernur Maluku dan sejumlah kepala daerah di Indonesia.
Pesparani Nasional 2018 secara resmi dibuka oleh Presiden RI diwakili Menteri ESDM Ignasius Jonan. Ignasius Jonan menyampaikan pesan Presiden Jokowi bahwa kebhinekaan adalah kekayaan besar bangsa Indonesia. "Kita perlu menjaganya dengan persatuan dan kerukunan," ujar Ignasius.
Dalam kesempatan tersebut juga ditayangkan testimoni Presiden Jokowi. "Menyambut Pesparani, saya berharap menjadikan umat Katolik lebih mampu memuliakan manusia dan menyatukan manusia dalam persaudaraan sejati".
Rangkaian helat Pesparani diawali dengan defile kontingen dari 34 provinsi di Indonesia, diringi musik daerah masing-masing.
Ada 12 cabang diperlombakan dalam Pesparani yang digelar hingga mulai 2 November mendatang, yaitu: paduan suara dewasa campuran, paduan suara dewasa pria.
Baca juga: Pesparani Nasional 2022, Video Viral, Suasana Makan Bersama Saat Penutupan Pesparani di Kupang
Berikutnya, paduan suara dewasa wanita, paduan suara gregorian dewasa, paduan suara gregorian anak dan remaja, paduan suara anak, pemazmur anak, pemazmur remaja, pemazmur dewasa dan terakhir bertutur kitab suci.
Provinsi Maluku sebagai tuan rumah Pesparani menurunkan kontingen terbanyak, yaitu: 500 peserta untuk mengikuti seluruh rangakain lomba.
Pesparani merupakan aktivitas seni budaya dan kegiatan kerohanian umat Katolik dalam bentuk pagelaran, lomba musik, dan nyanyian liturgi.
Salah satu tujuan dari Pesparani adalah mengembangkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap ibadah dan liturgi gerejani.
Selain itu, Pesparani bertujuan mendorong pengembangan seni budaya bernafaskan iman Katolik sebagai salah satu wujud kekayaan multikulturalisme bangsa Indonesia.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Ignatius Suharyo mengatakan, Pesparani Nasional I di Kota Ambon merupakan peristiwa gerejani dan juga kebangsaan.
“Selain sebagai peristiwa gerejani saya yakin pesparani pertama ini adalah peristiwa kebangsaan namanya bukan kejuaraan paduan suara katolik tapi pesta paduan suara gerejani katolik,” kata Ignatius Suharyo saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Pesparani Nasional I di Lapangan Merdeka, Ambon, Sabtu 27 Oktober malam.
Ia berharap Pesparani Nasional menjadi momentum bersejarah untuk dapat mendorong umat agar lebih mengasihi Tuhan dan mencintai Tanah Air dan terus merawat persaudaraan sejati antarsesama.
“Semoga kita semua dan kita masing-masing dapat mewujudkan cinta kepada Tuhan dan cinta kita kepada tanah air dengan tanpa lelah membangun dan merawat persaudaraan yang sejati, Tuhan memberkati kita semua tuhan memberkati Indonesia,” ucap Ignatius Suharyo. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS